Berita

Rumah sakit yang hancur akibat serangan udara dari Azerbaijan/Net

Dunia

Azerbaijan Hujani Stepanakert Dengan Bom, Rumah Sakit Bersalin Jadi Sasaran

KAMIS, 29 OKTOBER 2020 | 13:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kota Stepanakert kembali dihujani serangan udara dari militer Azerbaijan. Ibukota Republik Artsakh yang diakui oleh Armenia itu mengalami kehancuran yang signifikan pada Rabu (28/10).

Dari laporan Armen Press, setidaknya ada enam atau tujuh serangan Azerbaijan yang melanda Stepanakert. Alarm di kota juga dinyalakan membuat situasi lebih mencekam.

Tepat pukul 14.25 waktu setempat, Layanan Negara untuk Situasi Darurat Artsakh mengatakan Azerbaijan membom Kota Stepanakert dengan serangan udara.

Setelah itu, pusat informasi resmi Artsakh melaporkan bahwa pengeboman Azerbaijan menargetkan rumah sakit bersalin Stepanakert. Informasi tentang korban sedang diklarifikasi.

Kemudian pada pukul 14.57 waktu setempat, koresponden Armen Press melaporkan, sirene serangan udara dinonaktifkan.

Reporter ANNA News di tempat kejadian mempublikasikan video dari Stepanakert, menunjukkan ledakan terjadi di sana.

Reporter tersebut menuturkan dia melihat pesawat menjatuhkan bom dengan parasut.

"Serangan udara telah dilakukan di tengah Stepanakert beberapa saat yang lalu. Bom jatuh di tengah, dekat sekolah setelah Griboyedov, Kementerian Situasi Darurat juga berada di sana. Bom-bom itu dijatuhkan dari pesawat dengan parasut," ungkap reporter itu.

Sejauh ini, korban sebagian besar merupakan warga sipil di Stepanakert dan Shushi.

"Azerbaijan menyerang wilayah sipil Stepanakert dan Shushi, menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan. Rumah sakit bersalin pusat menjadi salah satu sasaran, membuat kerusakan serius di sana. Rinciannya sedang diperiksa sekarang," cuit Pembela Hak Asasi Manusia Artsakh Artak Beglaryan.

Pertempuran sengit antara Armenia dan Azerbaijan di Republik Artsakh atau Nagorno-Karabakh dimulai sejak 27 September. Sejak itu, serangan kedua belah pihak membuat banyak korban sipil dan militer berjatuhan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya