Berita

Darmadi Durianto/Net

Suluh

Kekhawatiran Darmadi Suara Hati Kader PDIP, Tapi Manuver Partai Lain Juga Tidak Salah

RABU, 28 OKTOBER 2020 | 11:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Presiden Joko Widodo sungguh perkasa. Semua kekuatan politik sudah dirangkul.

PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB dan Partai Nasdem, sebagai partai menengah ke atas sejak awal sudah bergabung dalam pemerintahan dan mendukung Presiden Jokowi.

Di belakang, aparat keamanan seperti TNI dan Polri juga solid bersama Presiden Jokowi.


Jadi, dengan kuatan yang super kuat tersebut, rasanya sulit Jokowi dikudea di tengah jalan.

Namun, kekhawatiran politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto soal "kudeta merangkak" tidak bisa dianggap sebelah mata.

Darmadi sebelumnya menyarankan agar Presiden Jokowi untuk segera mereshuflle kabinet. Hal ini berkaitan dengan adanya gelagat tidak biasa dari orang-orang kepercayaan Presiden di dalam kabinet.

Dia mengatakan, Presiden sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Saran dia, menteri yang tidak loyal lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam.

Menteri yang tidak loyal itu bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. "Hati-hati kudeta merangkak" kata Darmadi.

Kekhawatiran Darmadi ini adalah suara hati kader PDIP.

Mungkin dia benar ada yang menelikung, atau bisa saja ini hanya peringatan kepada Jokowi agar lebih memperhatikan partainya, PPDI, bukan malah mempriorotaskan partai lain yang ada di pemerintahan.

Sebab, Jokowi adalah kader dan petugas partai. Hal itu sudah sering disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Tapi di sisi lain, partai politik yang ada di sekeliling Jokowi sah-sah saja "berkompetisi", siapa yang paling dekat, didengar, dan diperhatikan oleh Jokowi.

Termasuk menteri yang bermanuver untuk kepentingan 2024, secara politik itu sah-sah saja. Apalagi Jokowi tidak bisa mencalonkan kembali.

Jangan sampai manuver-manuver tersebut dianggap sebagai upaya kudeta.

Silakan partai politik dan para menteri berlomba-lomba untuk dekat dan diperhatikan Presiden Jokowi, ini namanya politik pengaruh.

Yang tidak boleh terjadi, parpol dan menteri punya visi misi sendiri yang tidak sejalan dengan keinginan Jokowi-Maruf.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya