Berita

Presiden Prancis Emannuel Macron/Net

Politik

Kecam Presiden Prancis, PPP: Indonesia Sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB Harus Turun Tangan

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 19:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron yang dinilai menyinggung umat Islam seluruh dunia menuai reaksi beragam di tanah air.

Pernyataan orang nomor satu di negara Prancis itu dikecam keras oleh anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP Muhammad Iqbal.

Menurutnya, pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron yang mengatakan bahwa “Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia” dan pernyataan yang berbau islamfobia terkait seorang guru dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya, sudah sangat berbahaya.

"Kami mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron. Dia mengatakan bahwa sang guru 'dibunuh karena kaum Islamis menginginkan masa depan kita'. Artinya Macron mendukung atas penerbitan kartun Nabi Muhammad," kata Iqbal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (27/10).

Padahal dalam Islam, kata Iqbal, tokoh Nabi Muhammad tidak boleh digambarkan seperti manusia, karena hal itu adalah bentuk penghinaan.

"Kami memang tidak setuju dengan cara main hakim sendiri kepada guru tersebut, tetapi Pemerintah Perancis seharusnya juga memberikan hukuman kepada siapapun penghina Nabi Muhammad SAW," tegasnya.

"Sehingga ke depannya tidak ada lagi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan simbol-simbol Islam atau agama lainnya agar toleransi beragama dapat tercipta dengan baik dan saling menghargai antar-umat beragama," imbuh Iqbal.

Sekretaris Fraksi PPP di MPR RI itu menilai pernyataan Macron sangat berbahaya karena turut menyebarkan kebencian di antara masyarakat dunia.

Mengingat Prancis sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Macron harusnya memberikan pernyataan yang menyejukkan untuk menciptakan perdamaian antar-negara,

"Bukan malah membuat perpecahan dan bahkan konflik antar-negara seperti yang terjadi akhir-akhir ini," sesalnya.

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam dan menjaga toleransi beragama serta perdamaian dunia, Iqbal menegaskan pihaknya meminta Kemenlu RI melayangkan protes keras terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Marcon.

"Apalagi Indonesia juga merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang mestinya juga mengimbau negara-negara agar menjaga perdamaian dunia," ujarnya.

"Kami juga mengusulkan pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan kembali berbagai bentuk kerjasama dengan Prancis, termasuk rencana pembelian jet tempur rafale," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya