Berita

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh/Net

Dunia

Di New Delhi, Menlu Pompeo Ajak India Kerja Sama Lawan Pandemi Dari Wuhan

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 17:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengajak India untuk bekerja sama menghadapi dan melawan ancaman yang ditimbulkan oleh China, salah satunya pandemi Covid-19 yang ia sebut sebagai virus dari Wuhan.

Ajakan itu disampaikan Pompeo saat melakukan kunjungan ke India bersama dengan Menteri Pertahanan Mark Esper.

Tiba di New Delhi pada Senin (26/10), Pompeo dan Esper melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh pada keesokan harinya, Selasa (27/10).

"Hari ini adalah kesempatan baru bagi dua negara demokrasi besar seperti kita untuk tumbuh lebih dekat," kata Pompeo, seperti dikutip Reuters.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Banyak yang harus kita diskusikan hari ini. Kerja sama kita dalam pandemi yang berasal dari Wuhan, untuk menghadapi ancaman Partai Komunis China terhadap keamanan dan kebebasan, untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan," sambung dia.

Pesan yang sama juga disampaikan Esper.

"Fokus kami sekarang harus pada pelembagaan dan pengaturan kerja sama kami untuk memenuhi tantangan hari ini dan menegakkan prinsip-prinsip Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di masa depan," kata Esper.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menandatangani perjanjian militer yang akan memberi India akses satelit dan data peta AS yang canggih.

Kunjungan dua petinggi AS ke India terjadi ketika New Delhi tengah disibukkan dengan ketegangan bersama China di perbatasan Himalaya.

Pada Juni, 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di perbatasan. Insiden tersebut kemudian memicu sentimen anti China dan membuat pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi lebih dekat dengan AS.

Sementara itu, AS sendiri, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah menjadikan sikap keras terhadap China sebagai bagian dari kampanyenya untuk mendapatkan masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden pada pekan depan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya