Berita

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin/Net

Dunia

Setelah UMNO, PAS Nyatakan Kesetiaan Pada PM Muhyiddin Yassin

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 14:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Partai Islam se-Malaysia (PAS) menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin di tengah desakan pengunduran diri dari oposisi karena ia gagal memberlakukan keadaan darurat nasional.

Dukungan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PAS, Takiyuddin Hassan dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (27/10).

"PAS ingin menjanjikan kesetiaan yang tidak terbagi kepada kepemimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, dan ingin menekankan bahwa 18 anggota parlemen PAS mendukung pemerintah Perikatan Nasional (PN)," ujar Takiyuddin, seperti dikutip CNA

Melalui pernyataan itu, Takiyuddin juga mendesak anggota parlemen yang menjadi bagian dari koalisi Barisan Nasional (BN) untuk mempertahankan dukungan kepada Muhyiddin.

PAS secara resmi bergabung dengan koalisi PN, yang didirikan dengan tujuan bersama untuk menggulingkan pemerintah Pakatan Harapan (PH) awal tahun ini.

Pernyataan PAS dirilis beberapa jam setelah UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu), komponen terbesar dari koalisi BN, menyatakan akan mempertahankan dukungannya untuk pemerintah Muhyiddin. UMNO juga menegaskan tidak akan bekerja sama dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan Partai Aksi Demokrasi (DAP).

UMNO adalah partai terbesar di blok penguasa PN saat ini, memegang 39 dari 222 kursi di parlemen.

Pernyataan dukungan dari partai koalisi PN muncul setelah gagasan Muhyiddin untuk memberlakukan keadaan darurat di tengah krisis Covid-19 dan ketidakstabilan politik ditolak oleh Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Partai oposisi seperti PKR dan DAP kemudian memanfaatkan kesempatan dengan mendesak Muhyiddin mengundurkan diri karena dengan tidak adanya keadaan darurat, maka akan berpengaruh pada anggaran nasional untuk menangani pandemi Covid-19.

Sementara, anggaran nasional sendiri akan diajukan pada 6 November.

Pada Selasa pagi, pemimpin veteran DAP Lim Kit Siang merilis sebuah pernyataan yang mendesak pembicaraan tentang rekonsiliasi politik nasional untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

"Kita telah menyia-nyiakan dua hari dan seharusnya tidak membuang waktu lagi untuk fokus dan menempa pola pikir dan pendekatan 'semua-pemerintah' dan 'seluruh-masyarakat' dalam perang melawan gelombang ketiga pandemi Covid-19 Malaysia," kata Lim.

"Kita akan merugikan para garis depan yang mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka untuk memerangi pandemi Covid-19," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya