Berita

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper; Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo; Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh; dan Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar/Net

Dunia

Kunjungan Pompeo-Esper Ke India Bawa Pesan Anti-China

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 14:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Tepat sepekan menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), Menteri Lular Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Mark Esper berada di India.

Kunjungan dua petinggi negeri Paman Sam itu tentu memiliki tujuan yang sangat penting, khususnya untuk mendorong pesan anti-China yang selama ini dikumandangkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Dilaporkan AP, Pompeo dan Esper menyepakati sejumlah perjanjian dengan India pada Selasa (27/10), khususnya terkait pembagian informasi satelit militer dengan tujuan untuk melawan China.

Sebelumnya, pada Senin malam (26/10), Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar. Dalam kesempatan itu, Pompeo memuji kemitraan yang kuat antara Washington dan New Delhi.

Pertemuan pada Selasa sendiri terjadi selama ketegangan militer antara India dan China di wilayah pegunungan yang disengketakan. Trump pun berulang kali telah menawarkan bantuan untuk meredakan ketegangan meski belum disambut baik oleh kedua negara.

Pompeo sendiri disebutkan tidak merahasiakan keinginan pemerintahan Trump agar India membantu upaya AS untuk mengisolasi China.

Sejak Trump menjabat sebagai presiden, AS dan India terus meningkatkan hubungan mililter.

Pada Februari, Trump mengunjungi India. Kedua belah pihak juga membuat kesepakatan pertahanan senilai 3 mililar dolar AS.

Pembicaraan di New Delhi pada Selasa menyusul pertemuan Pompeo awal bulan ini di Tokyo dengan mitranya dari India, Jepang dan Australia, yang bersama-sama membentuk empat negara Indo-Pasifik yang dikenal sebagai "Quad".

Quad dipandang sebagai penyeimbang bagi China, yang menurut para kritikus sedang melenturkan otot militernya di seluruh wilayah.

Setelah mengunjungi India. Pompeo akan melakukan tur ke Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia. Dia juga diharapkan untuk mengangkat masalah hak asasi manusia di setiap perhentian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya