Berita

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Net

Dunia

Serukan Boikot Produk Prancis, Presiden Erdogan Dikeroyok Pemimpin Senior Uni Eropa

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 06:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hubungan Turki dan Prancis yang sedang memanas kian membara dalam beberapa hari terakhir. Terbaru, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta seluruh rakyat Turki untuk memboikot barang-barang Prancis.

Sikap Erdogan dinilai sebagai balasan dari sikap keras Paris terhadap Islam radikal. Sejumlah pejabat senior Uni Eropa mengecam pernyataan Erdogan tersebut.

"Saya menyerukan kepada semua warga negara saya dari sini untuk tidak pernah membantu merek Prancis atau membelinya," kata Erdogan, seperti dikutip dari AFP, Senin (26/10).

"Para pemimpin Eropa harus mengakhiri agenda Macron yang diduga anti-Islam," lanjut Erdogan.

Pidato Erdogan diucapkan di awal minggu dalam rangka memperingati hari lahir Nabi Muhammad. Sebelumnya, pada Sabtu ia mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan mengatakan Macron memiliki masalah dengan Muslim dan membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental, pernyataan yang mendorong Prancis menarik duta besarnya dari Ankara.

Turki dan Prancis sama-sama anggota aliansi militer NATO, tetapi telah berselisih mengenai masalah-masalah termasuk Suriah dan Libya, yurisdiksi maritim di Mediterania timur, dan konflik di Nagorno-Karabakh . Padahal selama ini Prancis adalah sumber impor terbesar ke-10 ke Turki dan pasar terbesar ketujuh untuk ekspor negara itu, demikian menurut lembaga statistik Turki.

Para pemimpin Uni Eropa sangat ingin mengungkapkan solidaritas dengan Prancis. Dalam sebuah pesan yang diposting di Twitter pada hari Minggu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyebut komentar Erdogan tidak dapat diterima dan mendesak Turki untuk menghentikan spiral konfrontasi yang berbahaya tersebut.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyalahkan Turki karena melakukan provokasi, tindakan sepihak di Mediterania dan sekarang penghinaan.

Pada pertemuan puncak awal bulan ini, negara-negara anggota UE setuju untuk meninjau perilaku Turki pada bulan Desember dan mengancam akan menjatuhkan sanksi jika 'provokasi' Erdogan tidak berhenti, kata sebuah pernyataan dewan.

Juru bicara Uni Eropa Peter Stano mengatakan pada hari Senin bahwa dia tidak akan menunda pertemuan mendesak para menteri Uni Eropa pada tanggal yang lebih awal menyusul komentar terbaru Erdogan.

"Kami jelas mengharapkan perubahan dalam tindakan dan deklarasi dari pihak Turki," kata Stano pada konferensi pers. Dia mengatakan akan ada banyak diskusi "untuk melihat apakah kami akan terus menunggu atau mengambil tindakan lebih awal".

Sementara itu Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menambah kritik Eropa terhadap retorika Erdogan pada Senin malam.

"Kata-kata Presiden Erdogan kepada Presiden Macron tidak dapat diterima," tulisnya di Twitter.

"Caci maki pribadi tidak membantu agenda positif yang ingin dikejar Uni Eropa dengan Turki, tetapi sebaliknya, mendorong solusi menjauh."

Selain itu, Conte mengatakan dalam tweet, yang dalam bahasa Prancis, bahwa dia menyatakan "solidaritas penuh" dengan Macron.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya