Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri/Net
Lima orang saksi pada hari ini, Senin (26/10), dijadwalkan memberikan keterangan kepada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi terkait pelaksanaan pekerjaan sub kontraktor fiktif di proyek-proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Kelima saksi yang dipanggil adalah Kasie Logistik Proyek CCTWI PT Waskita Karya, Ebo Sancoyo; Direktur Keuangan PT Waskita Karya, Harus Gunawan; PNS di Kementerian Pekerjaan Umum Ditjen Cipta Karya, Michael Tiwang.
Selanjutnya, mantan Dirut PT Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim ; dan PNS di Dinas PU Pemprov DKI Jakarta tahun 2009-2011, Riswan Effendi.
"Kelima saksi kami panggil untuk dimintai keterangannya untuk tersangka YAS (Yuly Ariandi)," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, kepada wartawan, Senin (26/10).
Sebelumnya, penyidik KPK telah memanggil mantan Kepala Dinas (Kadis) PU Pemprov DKI Jakarta di era Jokowi-Ahok, Erry Basworo pada Kamis kemarin (22/10).
Dalam perkara ini, penyidik KPK telah menahan lima tersangka sejak 23 Juli lalu. Yaitu Desi Aryani (DSA) selaku mantan Kepala Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya ditahan di Rutan Polres Jakarta Selatan; Jarot Subana (JS) selaku mantan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya ditahan di Rutan Polres Jakarta Timur.
Selanjutnya, Fakih Usman (FU) selaku mantan Kepala Proyek dan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya ditahan di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur; Fathor Rachman (FR) selaku Kepala Divisi II PT Waskita Karya periode 2011-2013 ditahan di Rutan KPK Gedung Merah Putih.
Terakhir, Yuly Ariandi (YAS) selaku Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya periode 2010-2014 ditahan di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur.
Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan investigatif oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total kerugian negara akibat tindakan rasuah tersebut senilai Rp 202 miliar.