Berita

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen/Net

Politik

Samuel F. Silaen: Presiden Jokowi, Semakin Diserang Semakin Dicintai Rakyat

JUMAT, 23 OKTOBER 2020 | 15:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo semakin diserang makan akan semakin dicintai para pendukungnya.

Siapa pendukung fanatik Jokowi, yakni rakyat Indonesia yang tersebar di berbagai daerah yang telah merasakan kehadiran dan pembangunan infrastruktur yang beberapa dekade tidak pernah dirasakan oleh rakyat kecil yang tinggal dipelosok tanah air.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen mengatakan, itulah kekuatan Jokowi.

"Mengkritik atau mendemo Istana maka jangan menyerang Presiden Jokowi, tapi langsung kepada sosok yang dituju, mungkin karena kinerja pembantunya tak responsif atau belum memberikan manfaat bagi rakyat, tentu dengan data dan fakta-fakta ketidakbecusan para pembantu Presiden Jokowi tersebut," ujar Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta, Jumat (23/10).

Presiden Jokowi bukan pribadi yang lemah ketika ditekan atau didemo. Semakin ditekan, Jokowi malah makin keras, kokoh, teguh pada pendirian, dan juga bukan sosok pemimpin yang gampang menyerah pada keadaan.

"Presiden Jokowi tipe pemimpin yang karena pengalaman dan jam terbangnya yang mumpuni. Dia lahir dari bawah, rakyat jelata bukan trah 'raja'. Dia menapaki anak tangga yang terjal dan berduri, menuju singgasana Istana," beber Samuel F. Silaen.

Sosok Jokowi adalah orang yang sudah kenyang dengan goncangan di dalam kepemimpinan. Dia memulai karier dari bawah yakni Walikota, Gubernur hingga Presiden.

Perjalanan karier yang sangat jarang ditemui pada sosok pemimpin yang akan bertarung di kontestasi Pemilihan Presiden 2024 nanti. Kelebihan inilah yang ada pada sosok pribadi Jokowi.

Bila ada yang berniat mau menggulingkan Jokowi, pasti tak akan berhasil. Sebab kesantunan politik Jokowi yang membuat lawan-lawan politik sungkan berat. Tampilan Jokowi penuh simbolistik, buat sebagian orang jadi misteri, sosoknya sudah bukan pada tataran pencitraan lagi, tapi sudah menjadi karakter pribadi sederhana dan merakyat.

"Bila yang lain masih baru 'mau' tapi buat Jokowi itu sudah jadi kebiasaan dirinya," imbuh Samuel F. Silaen.

Yang paham bener karakter Jokowi tentu hanya orang yang sangat dekat dan punya ikatan emosial dengan dirinya sejak lama. "Perkoncoan" Jokowi terhadap seseorang kawan lama itulah yang membuat Jokowi sangat percaya, bukan basa-basi apalagi luntur karena bisik-bisikan yang merasa dekat.

"Dalam situasi saat ini, Jokowi punya banyak pilihan alternatif solusi yang lahir dari konklusi alam bawah sadar, dan itu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan orang terdekatnya untuk mendalami dan mendapatkan konfirmasi serta masukan soal pelaksanaannya," ungkap pemilik twitter #Sipahitlidah itu.

Presiden Jokowi bukan hanya mendengar, tapi juga menginspirasi lalu lintas regulasi yang ada, meskipun tak seluruhnya itu tersirat dari pernyataan yang disampaikan oleh Menhan Prabowo Subianto.

Kepemimpinan Jokowi bukan tipe ABS (Asal Bapak Senang), meskipun itu ada dan terjadi pada kebiasaan pemimpin di berbagai cerita-cerita imperium dunia. Tidak ada manusia yang tak senang disanjung atau dipuji, demikian juga sebaliknya.

Lanjut Samuel F. Silaen, pengkritik Jokowi yang berdemo menyasar Istana akan selalu diabaikannya. Lihat saja ketika orang-orang mendemo Istana, apa Presiden Jokowi berdiam di sana, kan tidak. Jokowi justru mencari angin segar dengan melakukan kunjungan kerja kepelosok daerah. Itu lebih bermanfaat buat Jokowi, ketimbang dia harus berada di dalam istana, saat ada unjuk rasa.

Jokowi sangat yakin ketika dia pergi kunker, bahwa orang yang dia percaya mampu menangani situasi yang ada itu, tanpa ada keraguan pada diri Jokowi, pergi kunker. Pengkritik dan pendemo Istana, seperti kehabisan akal bagaimana cara untuk mendapatkan atensi dan perhatian Jokowi. Buat yang tak paham karakter Jokowi itu sangat menyebalkan dan bikin prustasi karena merasa diabaikan.

"Jokowi dihujat dan dipuja itu bagian dari resiko pemimpin, yang tak dapat memuaskan semua pihak. Dia berharap pemerintahan yang dia pimpin saat ini fokus bekerja keras untuk rakyat Indonesia. Itulah impian Jokowi dengan memilih fokus membangun 'Indonesia sentris', dari pinggiran agar menjadi kota layak usaha dan dan huni, agar orang desa tak lagi berbondong-bondong urbanisasi ke kota," demikian Samuel F. Silaen.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya