Berita

Ketua Umum DPD HIPPI Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang/Net

Politik

UMP 2021 Terancam Tidak Naik Akibat Ekonomi Anjlok, Pekerja Dan Buruh Diharapkan Tidak Menuntut

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 10:57 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Berdasarkan PP No 78/2015 tentang Pengupahan, setiap Kepala Daerah diminta menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) setiap tanggal 1 November. Namun, untuk tahun ini, UMP 2021 berpotensi tidak mengalami kenaikan.

Dijelaskan Ketua Umum DPD HIPPI Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, penetapan UMP 2021 tetap memakai formula berdasarkan PP 78/2015. Yaitu UMP tahun berjalan ditambah dengan perkalian UMP tahun berjalan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional.

"Jika kita melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang sangat tertekan dampak pandemi Covid 19, di mana kuartal I turun 2,97 persen, kuartal II terkontraksi minus 5,32 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal III tetap terkontraksi minus 2,9-1,1 persen, kuartal IV juga diprediksi minus, dengan demikian pertumbuhan ekonomi tahun 2020 dipastikan minus," beber Sarman lewat keterangannya, Rabu (21/10).

Bank Dunia pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 terkontraksi minus 2%. Selain itu, inflasi tahunan berdasarkan data Bank Indonesia sampai dengan Oktober sebesar 1,41%.

"Dengan data pertumbuhan ekonomi dan inflasi 2020, maka kenaikan UMP 2021 diperkirakan 0 persen," jelas Sarman.

Menurutnya, hal itu sesuatu yang wajar karena pandemi Covid-19 telah memukul dunia usaha. Di mana banyak UKM yang tutup, terjadi PHK dan pekerja dirumahkan, cash flow pengusaha yang semakin mengkhawatirkan, dan akhirnya daya beli masyarakat menurun.

Dengan kondisi dunia usaha saat ini, sangat tidak memungkinkan UMP dinaikkan. Sebab beban pengusaha sekarang sudah sangat berat. Mampu bertahan selama pandemi saja sudah menjadi hal yang patut disyukuri.

"Kita berharap agar teman-teman Serikat Pekerja/Buruh dapat memahami kondisi ini dan tidak menuntut kenaikan UMP yang berlebihan dalam situasi dan kondisi ekonomi yang sudah masuk resesi," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya