Berita

eSports yang akan berlangsung di Shanghai/Net

Olahraga

Saat Semua Turnamen Olahraga Dibatalkan China Selenggarakan eSports League Of Legends

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 08:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ketika pandemi telah menghapus dan mematikan turnamen olahraga internasional, kehadiran eSports telah melawan tren suram itu. Beberapa acara memang masih berlangsung dengan harus tertutup tanpa penonton, dan eSports telah membuat kejutan yang berbeda. 

Pertandingan final League Of Legends yang akan berlangsung 31 Oktober mendatang telah terkonfirmasi akan dihadiri lebih dari 6.300 penonton. Menjadikan penyemangat di tengah jenuhnya penutupan dan pembatasan akibat tindakan pencegahan virus corona.

League Of Legends adalah permainan arena pertempuran online multipemain yang sangat populer, yang memperebutkan gelar juara dunia sebagai salah satu hadiah terbesar dalam permainan profesional.


Ada 3,2 juta aplikasi tiket untuk kejuaraan akhir bulan ini yang berlangsung di Stadion Sepak Bola Pudong yang baru. Stadion yang bisa menampung lebih dari 30 ribu penonton itu kini harus dibatasi untuk memastikan jarak sosial.

Penyelenggara memperkirakan lebih dari 100 juta penonton online akan menonton acara final, setelah orang-orang merindukan kompetisi olahraga yang banyak dibatalkan atau ditunda karena adanya pandemik.

Turnamen ini memiliki total hadiah minimal  2,225 juta dolar AS tetapi angka akhirnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

Berlangsungnya pementasan kejuaraan merupakan cerminan dari bagaimana China, tempat virus corona muncul pada akhir tahun lalu, berhasil mengatasi penyakit mematikan itu.

"Pertama, situasi (virus corona) di China terkendali dan aman," kata Wensen Zeng, pemimpin pengembangan eSports China di Riot Games, pengembang League Of Legends, seperti dikutip dai AFP, Selasa (20/10). Kedua, Anda harus mendapatkan dukungan tim. Semua peserta rela datang,” katanya, seraya menjelaskan langkah-langkah menggelar kejuaraan dunia di tengah pandemi.

Akhir Oktober nanti adalah tahap semifinal karena turnamen tersebut telah dimulai pada bulan lalu dengan 22 tim dari seluruh dunia.

Bisa mengumpulkan 400-500 orang ke China merupakan tantangan logistik yang sangat besar. Mengatur visa, melakukan tes virus corona sebelum kedatangan, sementara perjalanan udara internasional sebagaian masih tertutup.

Bahkan, dua tim, sama-sama dari Vietnam, gagal masuk.

"Ini memang situasi terberat yang pernah kami temui," kata Zeng, memuji otoritas China karena membantu menyelenggarakan turnamen dalam situasi yang paling sulit.

Kejuaraan itu berlangsung meskipun China mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka tidak akan mengadakan sebagian besar acara olahraga internasional selama sisa tahun ini, dengan Formula Satu dan turnamen tenis dan golf utama semuanya dibatalkan di Shanghai.

“Pada awalnya kami ingin benar-benar mengadakan acara dunia berskala besar di China, jadi kami akan melakukan roadshow di beberapa kota dan memiliki tahapan berbeda yang berlangsung di berbagai kota,” kata Toby Zhang dari TJ Sports yang berbasis di Shanghai, yang membantu menjalankan turnamen ini.

“Kami membuat keputusan untuk menjadikan Shanghai tuan rumah," katanya.

Setelah tiba di Shanghai, yang dijagokan menjadi ibu kota eSports global, pemain dan staf harus dikarantina selama dua minggu, sejalan dengan semua orang yang mendarat di China dari luar negeri.

Penyelenggara menyiapkan peralatan sehingga pemain bisa menghabiskan waktu untuk berlatih, kata Zhang.

Setelah itu, semua orang dipindahkan ke hotel mewah dan diminta menghabiskan satu minggu lagi dalam isolasi untuk memastikan tidak ada infeksi.

“Kami hanya mencoba menjadi terlalu konservatif untuk memastikan bahwa tidak ada (tidak ada wabah virus) yang akan terjadi,” tambahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya