Berita

Polisi Prancis berjala di depan sekolah tempat guru Prancis dibunuh/Net

Dunia

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Guru Di Prancis, Pelaku Sempat Bertukar Pesan Dengan Salah Satu Orangtua Murid

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 05:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polisi Prancis mengungkap sebuah fakta baru terkait peristiwa pembunuhan seorang guru sejarah Samuel Paty. Dalam keterangannya pada Selasa (20/10), polisi mengatakan bahwa pelaku sebelumnya telah mengirim pesan WhatsApp kepada salah satu orangtua murid yang mengeluh tentang gambar Nabi beberapa hari sebelum serangan terjadi.

Belum diketahui apakah si orangtua murid- ayah dari seorang gadis di kelas guru yang dibunuh itu- telah menanggapi atau tidak pesan tersebut.

Samuel Paty dipenggal pada hari Jumat (16/10) siang waktu setempat di luar sekolahnya di pinggiran kota Paris di Conflans-Saint-Honorine. Ia dibunuh oleh seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya. 

Jaksa penuntut mengatakan, pelaku -yang ditembak mati oleh polisi segera setelah serangan itu- ingin menghukum guru tersebut karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas kewarganegaraan tentang kebebasan berekspresi awal bulan ini.

BFM TV melaporkan pada Selasa (20/10) bahwa ayah yang mengecam guru dalam sebuah video di media sosial itu telah bertukar pesan WhatsApp dengan si pembunuh pada hari-hari sebelum serangan itu.

Guru yang dipenggal itu telah menjadi sasaran kampanye media sosial yang marah beberapa hari sebelum pembunuhan keji itu terjadi.

Sang ayah, yang telah ditahan oleh polisi, telah memposting video di Facebook pada 8 Oktober yang mengatakan dia ingin guru itu dicopot, kata jaksa pada akhir pekan. Pria itu juga sempat pergi menemui kepala sekolah untuk mengeluh dan kembali mengunggah video Facebook lain, sambil menyertakan nama dan foto Paty serta identitas sekolah tempatnya mengajar.

Hingga saat ini pihak kepolisian Prancis mengatakan telah menahan 16 orang sebagai bagian dari penyelidikan serangan itu.

Pembunuhan itu mengejutkan Prancis, membawa gaung dari serangan 2015 di kantor majalah satir Charlie Hebdo.

Tokoh masyarakat menyebut pembunuhan itu sebagai serangan terhadap Republik dan nilai-nilai Prancis, dan Paty secara anumerta menerima penghargaan tertinggi Prancis, Légion d'honneur.

Pawai peringatan akan diadakan Selasa (20/10) malam waktu setempat, bertempat di Conflans-Saint-Honorine beberapa jam setelah anggota parlemen Prancis berkumpul untuk upacara dan mengheningkan cipta di Majelis Nasional.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya