Berita

Gde Siriana Yusuf

Politik

Evaluasi Satu Tahun Jokowi-Maruf, Gde Siriana: Indonesia Jalan Mundur Ke Era Orba

SABTU, 17 OKTOBER 2020 | 15:25 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Masa satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin tidak berjalan maju, justru malah menunjukan kemunduran kembali ke era Orde Baru (Orba).

Begitulah yang diungkapkan Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (17/10).

"Indonesia Jalan Mundur Ke Era Orba. Karena kepemimpinan yang berjalan tidak mencerminkan sila-4 Pancasila, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan," ujar Gde Siriana.

Bunyi sila keempat tersebut, menurut Gde Siriana, adalah rumusan tentang kepemimpinan yang kaya akan pengetahuan dan pandangan-pandangan kehidupan yang dibutuhkan masyarakat.

Namun di bawah perintah Jokowi-Maruf, menurut Deklarator sekaligus Komite Politik dan Pemerintahan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini, tidak ada pelibatan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan kebijakan.

"Suatu kepemimpinan yang berjalan dalam pengambilan keputusan juga mengajak rakyat ikut serta melalui permusyawaratan perwakilan. Tapi demokrasi macet," ungkapnya.

Disamping itu, DPR dinilai Gde Siriana juga ikut melanggengkan ketidakmampuannya mengemban amanat mewakili rakyat. Di mana hal itu disebabkan gemuknya koalisi partai di pemerintahan.

"Ini akibat giant coalition di kabinet sehingga fungsi check and balance di parlemen tidak lagi berjalan. Demokrasi macet juga ditandai dengan rakyat, buruh & mahsiswa menolak Omnibuslaw. Lalu terjadi penangkapan aktivis KAMI," tutur Gde Siriana.

"Perbedaan pendapat dihadapi dengan penangkapan ini tanda bahwa demokrasi digeser dengan otoritarian," sambungnya.

Oleh karena itu, Aktivis Bandung Intiative ini melihat kecendrungan masyarakat saat ini mengharapkan sesuatu yang baru dari kesulitan-kesulutan hidup yang dihadapi.

"Rakyat merindukan kepemimpinan baru yang dianggap mampu membawa harapan lebih baik. Jika rakyat tidak lagi percaya pada pemerintah, dan pemerintah juga selalu mencurigai rakyatnya, buat apa diteruskan," demikian Gde Siriana Yusuf.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya