Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Twitter Blokir Berita New York Post Tentang Peretasan Email Yang Kaitkan Putera Joe Biden Dengan Pihak Asing

JUMAT, 16 OKTOBER 2020 | 13:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Isu yang disebarkan oleh media New York Post terkait berita soal email yang diretas dari laptop yang diduga milik putera Joe Biden membuat Twitter segera mengambil tindakan. Pada Kamis, Twitter memblokir berita New York Post itu.

Twitter, bersama dengan Facebook, memblokir penyebaran artikel itu di situs mereka dengan alasan bahwa itu berdasarkan materi yang 'diduga' diretas dari laptop milik  Hunter Biden.

Tetapi tak lama setelah itu, Twitter menghadapi kritik dan ancaman oleh anggota Kongres dari Partai Republik. Mereka mendesak untuk berbicara kepada kepala eksekutif perusahaan, Jack Dorsey, mengenai alasan pemblokiran tersebut. Juru bicara Twitter mengatakan sedang membuat perubahan kebijakan.

Kepala kebijakan Twitter, Vijaya Gadde, mengatakan perusahaan telah memutuskan untuk membuat perubahan pada kebijakan materi yang diretas menyusul umpan balik tersebut, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (16/10).

"Kami tidak akan lagi menghapus konten yang diretas kecuali secara langsung dibagikan oleh peretas atau mereka yang terlibat di dalamnya," kata Gadde dalam tweet.

“Kami akan memberi label pada konten yang dianggap melanggar kebijakan itu,  alih-alih memblokir tautan agar tidak dibagikan di Twitter.”

Twitter mengatakan bahwa meskipun ada kebijakan baru, berita New York Post tentang peretasan email itu akan tetap diblokir. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa berita tersebut masih akan diblokir karena 'melanggar aturan tentang informasi paling pribadi'.

Kontroversi terjadi ketika Twitter menandai beberapa tweet Presiden Donald Trump Menyebabkan protes dari anggota parlemen Republik yang menuduh perusahaan media sosial itu bertindak seperti 'polisi medsos' dan bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban Twitter.

Sementara berita New York Post yang diblokir Twitter adalah peretasan email yang berisi pertemuan putera Joe Biden dengan perusahaan energi Ukraina dan mengatakan bahwa mantan wakil presiden telah bertemu dengan seorang penasihat perusahaan.

Juru bicara kampanye Biden Andrew Bates mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa komite Senat yang dipimpin Partai Republik sebelumnya telah menyimpulkan bahwa Joe Biden tidak terlibat dalam kesalahan terkait dengan Ukraina. Dia juga membantah pertemuan semacam itu telah terjadi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya