Berita

Arya Kharisma Hardy/Repro

Politik

Pemerintah Ogah Dibantah Soal Hoax Omnibus Law, PB HMI: Pejabat Negara Juga Pernah Minta Maaf Berikan Hoax!

KAMIS, 15 OKTOBER 2020 | 17:53 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pernyataan Manteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G. Plate, yang menegaskan hoax omnibus law UU Cipta Kerja yang telah dinyatakan oleh pemerintah tidak boleh dibantahan, mendapat tanggapan dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).

Pj Ketua PB HMI, Arya Kharisma Hardy menilai, pernyataan pemerintah melalui Menkominfo itu seharusnya bisa menangkap maksud bathin yang disampaikan masyarakat.

"Ini kan yang perlu dilihat adalah apa maksud lahiriahnya masyarakat berbicara seperti itu. Artinya, informasi (dari) pemerintah yang diberikan ke bawah itu tidak cukup baik diterima, sehingga terjadilah miss informasi," ujar Arya dalam acara Tanya Jawab Cak Ulung-RMOL tema "HMI Telah Bergerak! Merumuskan Peta Penyelamatan Negara" secara virtual, Kamis (15/10).

Oleh karena itu, Arya meminta pemerintah membuka akses seluas-luasnya informasi mengenai omnibus law UU Cipta Kerja. Tujuannya agar tercipta ruang dialektika antara pemerintah dan masyarakat.

"Saya kira kita ini perlu memaksimalkan ruang-ruang publik, agar informasi yang didapat oleh masyaralat itu adalah informasi yang baik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Arya mengingatkan pemerintah untuk berlaku bijaksana menghadapi protes masyarakat terhadap pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja. Karena sebelum-sebelumnya, ada pula pejabat negara yang menyampaikan kabar hoax lantas tidak diapa-apakan.

"Bicara hoax saya kira juga alat perangkat negara (pejabat negara) juga ada beberapa kali meminta maaf karena memberikan informasi yang hoax," demikian Arya Kharisma Hardy.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya