Berita

Profesor Mohammad Marandi mencermati tekanan AS pada Iran/Net

Dunia

Amerika Sedang Krisis, Pakar Meyakinkan Tekanan Maksimum AS Terhadap Iran Akan Melemah Dalam Beberapa Bulan

KAMIS, 15 OKTOBER 2020 | 12:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Langkah Amerika Serikat meluncurkan sanksi baru bagi bank-bank besar di Iran juga menjadi sorotan guru besar di Universitas Teheran, Profesor Mohammad Marandi. Menurutnya ada perang psikologis di balik sanksi itu dan itu sebenarnya bukan hal baru.

"Sanksi baru tidak akan menciptakan masalah baru bagi Iran," dia menggarisbawahi. Mengatakan bahwa sejak lama, sistem perbankan internasional di bawah sanksi sekunder tidak bekerja sama dengan bank-bank Iran.

AS telah memberikan 'tekanan maksimum' pada Iran dan tidak ada yang lebih tinggi dari itu, katanya, menegaskan bahwa sanksi tidak akan mempengaruhi ekonomi Iran dalam praktiknya.

Dia juga menggarisbawahi perlunya mengontrol aspek psikologis dari sanksi tersebut.

Pada 8 Oktober, pemerintahan Trump mengumumkan telah memberlakukan sanksi baru pada sektor keuangan Iran yang bertentangan dengan sekutu Washington di Eropa.  ERopa memperingatkan tentang konsekuensi kemanusiaan dari sanksi terhadap perang Iran melawan virus corona.

Sanksi baru itu menargetkan beberapa bank Iran yang tersisa yang tidak terkena sanksi sekunder.

Dalam sebuah tweet, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan bahwa Amerika Serikat memberikan sanksi kepada 18 bank besar Iran dan mengidentifikasi sektor keuangan Iran.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan penunjukan sanksi terhadap 18 bank Iran mencerminkan komitmen AS untuk menghentikan akses ilegal ke dolar AS.

Marandi juga menyoroti tweet-tweet Trump yang lebih banyak bersi anti-Iran. Ia mengatakan tweet anti-Iran Presiden AS Donald Trump dimaksudkan untuk menarik dukungan dari Zionis Amerika Serikat.

"Trump membuat pernyataan seperti itu untuk menarik dukungan untuk pemilihan presiden November karena kampanyenya menderita situasi keuangan yang buruk dibandingkan dengan saingannya Joe Biden," kata Marandi dalam wawancara dengan IRNA yang diterbitkan pada hari Rabu

Kemudian, menunjuk pada langkah AS untuk mengganggu transfer makanan dan obat-obatan ke Iran, Marandi mengatakan Washington melakukan hal-hal seperti itu meskipun mereka mengklaim bahwa mereka adalah pembela hak asasi manusia.

Teheran memiliki metode sendiri untuk mengimpor kebutuhan fundamental dan melakukan transaksi keuangan. Iran harus bergantung pada kapasitas domestiknya sendiri.

Ditanya tentang kebijakan luar negeri AS terhadap Iran setelah pemilihan presiden mendatang, Marandi mengingatkan, AS saat ini tengah menghadapi berbagai krisis, dan tampaknya kekuatannya untuk menekan Iran akan berkurang dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya