Berita

Tangkapan layar video ambulance ditembaki Brimob/Repro

Presisi

Polisi Jelaskan Soal Ambulance Ditembaki Brimob

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 15:17 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sebuah video memperlihatkan satu unit mobil ambulance menghindari kerumunan personel Brimob lalu ditembaki gas air mata bersamaan dengan aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Jakarta, Selasa kemarin (13/10).

Dalam video, ambulance itu berjalan mundur dengan kecepatan tinggi lantaran dikejar oleh pasukan Brimob berpakaian lengkap, terdengar rentetan suara tembakan gas air mata dalam kejar-kejaran itu. Peristiwa persis di film-film holywood ini terjadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes yusri Yunus menjelaskan, pada saat itu polisi memang tengah melakukan razia. Terdapat tiga rangkaian kendaraan yang diberhentikan, rangkaian pertama motor, kedua ambulance dan ketiga ambulance yang akhirnya dikejar dan ditembaki Brimob dengan gas air mata.


Razia ini, sambung Yusri, dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi ada yang ingin memanfaatkan situasi saat ricuh demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja.

"Ada kecurigaan informasi yang kita dapat bahwa ada yang mencoba memanfaatkan situasi pada saat itu. Sehingga dilakukan razia diberhentikan 3 rangkaian tersebut," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/10).

"Pertama rangkaian motor diberhentikan dan berhenti, yang kedua rangkaian satu ambulans dibelakangnya dengan muatan 3 orang juga berhenti saat dilakukan pemeriksaan, tetapi rangkaian ketiga satu ambulans pada saat akan diberhentikan yang viral di media sosial coba melarikan diri," sambung Yusri.

Dalam mobil ambulance tersebut, Yusri mengungkap terdapat empat orang penumpang, namun satu penumpang berhasil diamankan saat mobil tersebut tengah mundur kencang menghindari personel Brimob.

"Kita amankan inisialnya N ini yang membuat petugas curiga tiba-tiba yang dua rangkaian itu motor dan 1 ambulans itu tidak melarikan diri, ini yang melarikan diri," tandas Yusri.

Kecurigaan polisi, ambulance tersebut bukan untuk membantu para demonstran yang terluka melainkan menyuplai logostik dan indikasi membawa batu untuk para pendemo, seperti beberapa mobil ambulance yang diamankan pada saat aksi di Bawaslu 21 dan 22 Mei 2019 yang lalu.

"Ini keterangan dari salah satu itu yang loncat. Sekarang (mobil ambulance) kita sudah amankan di Polda Metro Jaya," pungkas Yusri


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya