Berita

Pengungsi Rohingya/Net

Dunia

Sejak Pandemi, Gelombang Anti Pengungsi Rohingya Muncul Di Malaysia

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 14:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sejak virus corona baru menginfeksi dunia, gelombang xenophobia muncul di berbagai tempat, termasuk Malaysia. Namun xenophobia yang terjadi di Negeri Jiran menargetkan para pengungsi Rohingya.

Sejak Malaysia melaporkan kasus pertamanya, gelombang ujaran kebencian dan informasi yang salah terkait pengungsi Rohingya muncul di media sosial, khususnya Facebook.

Dalam jejaring sosial tersebut, muncul laman-laman grup, seperti "Klub Anti Rohingya". Saat ini laman grup-grup tersebut telah dihapus oleh pihak Facebook.

Namun dimuat Reuters, sebelum dihapus, grup yang memiliki hampir 100 ribu anggota tersebut memberikan kerap memberikan komentar-komentar negatif dan kasar.

Pada 2018, Facebook mengakui bahwa platformnya digunakan untuk menghasut kekerasan terhadap Rohingya di Myanmar, dan tahun lalu menghabiskan lebih dari 3,7 miliar dolar AS untuk meningkatkan keamanan guna mencegah hal serupa terjadi.

"Pernyataan bahwa Facebook tidak berkomitmen untuk menangani keselamatan dan keamanan tidak akurat dan tidak mencerminkan investasi signifikan yang telah kami lakukan untuk menangani konten berbahaya di platform kami," kata jurubicara perusahaan.

Reuters menyoroti, ada lebih dari tiga lusin akun personal dan grup, termasuk akun yang dijalankan oleh mantan dan pejabat keamanan Malaysia, yang menampilkan bahasa diskriminatif tentang pengungsi Rohingya dan migran tidak berdokumen.

Sejauh ini, Facebook telah menghapus 12 dari 36 akun dan grup yang ditandai oleh Reuters, dan beberapa unggahannya.

“Kami tidak mengizinkan orang untuk mengunggah perkataan yang mendorong kebencian atau ancaman kekerasan di Facebook dan kami akan menghapus konten ini segera setelah kami menyadarinya,” kata Facebook.

Malaysia sendiri pada awalnya cukup bersahabat dengan Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar karena kekerasan. Ada lebih dari 100 ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di Malaysia, meski Kuala Lumpur tidak secara resmi mengakui mereka sebagai pengungsi.

Tetapi sentimen berubah pada April, ketika Rohingya dituduh menyebarkan virus corona. Alhasil, ujaran kebencian beredar luas, termasuk di Facebook, platform yang digunakan oleh hampir 70 persen dari 32 juta penduduk Malaysia.

Kelompok hak asasi manusia dan pengungsi mengatakan komentar di Facebook membantu meningkatkan xenofobia di Malaysia.

“Warga Malaysia yang telah tinggal bersama pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun mulai memanggil polisi, beberapa kehilangan pekerjaan. Kami berada dalam ketakutan sepanjang waktu,” kata Abu, seorang pengungsi Rohingya.

Pengungsi lain yang menolak untuk disebutkan namanya mengatakan dia menonaktifkan akun Facebook-nya setelah melihat komentar-komentar dari orang Malaysia.

“Facebook telah gagal, mereka tidak memahami betapa berbahayanya komentar semacam itu,” katanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya