Berita

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief/Net

Politik

Andi Arief: Mahfud MD, Luhut, Dan BIN Harus Klarifikasi Fitnah Kepada Demokrat

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 02:53 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Tudingan adanya aktor yang merencanakan kerusuhan dalam demo tolak omnibus law adlah hal serius yang harus dibuktikan.

Bukan tanpa alasan, klaim yang disampaikan oleh beberapa menteri Presiden Joko Widodo, seperti salah satunya Menko Polhukam yang menyebut kerusuhan demo omnibus law by design memantik spekulasi yang mengarah ke sejumlah elite.

Partai Demokrat menjadi salah satu yang terdampak. Belakangan, muncul tudingan tak berdasar yang mengarah kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga ketum saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief bahkan secara tegas meminta kepada Menko Mahfud MD, hingga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk membeberkan secara gamblang sosok aktor yang dimaksud pemerintah.

Penjelasan secara gamblang  dinilai penting agar publik tak terus berspekulasi dan merugikan pihak-pihak yang justru tak terlibat.

"Kalau sampai tidak ada klarifikasi dari Pak Mahfud MD, Pak Airlangga, Pak Luhut, dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY dan Demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereda," kata Andi Arief di akun Twitternya, Selasa (13/10).

Di sisi lain, SBY sendiri sudah angkat bicara mengenai tuduhan yang ditujukan kepada Demokrat. Presiden keenam RI ini mengaku menyesalkan adanya tuduhan tersebut.

Namun demikian, SBY menduga adanya tuduhan tersebut terjadi karena sikap kritis Fraksi Demokrat yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang disampaikan dalam rapat Paripurna DPR RI bersama pemerintah pada Senin lalu (5/10).

"Mungkin juga ya ada kaitannya (dengan sikap Fraksi Demokrat menolak omnibus law)," kata SBY dalam akun YouTube pribadinya berjudul 'SBY Ngobrol Santai Perkembangan Terkini' dikutip Senin (12/10).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya