Berita

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawari/Net

Politik

Indef: Sri Mulyani Belum Layak Jadi Menkeu Terbaik Karena Masih Andalkan Utang

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 00:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penghargaan sebagai menteri terbaik Asia Timur-Pasifik belum layak disematkan kepada Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.

Pasalnya, kebijakan fiskal dan penyaluran stimulus ekonomi untuk pandemi Covid-19 yang menghantam Indonesia masih lambat.

"Sebenarnya belum layak kebijakan fiskal diberi penghargaan, karena porsi stimulus PEN terhadap PDB saja baru kisaran 4,2%, ini masih kecil dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia saja berikan 20,8% stimulus terhadap PDB," kata peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (13/10).

"Catatan berkaitan dengan efektivitas stimulus selama pandemi berlangsung, Pemerintah cukup terlambat untuk salurkan stimulus yang efektif," imbuhnya menegaskan.

Bhima mengurai, pencairan PEN lambat karena masih di bawah 45 persen pada periode akhir September 2020. Bahkan untuk beberapa pos pemerintah mengakui salah hitung stimulus seperti subsidi bunga UMKM yang akhirnya membuat pencairan macet.

"Kemudian stimulus fiskal pemerintah masih berpangku pada mekanisme perbankan. Sedikit-sedikit bank dapat penempatan dana, menyalurkan bantuan ke sektor usaha mikro dan ultra mikro juga lewat bank. Padahal ada koperasi, tapi kurang dilibatkan," ungkapnya.

Dari sisi pembiayaan stimulus, pemerintah di bawah komando Sri Mulyani juga dinilai masih terlalu mengandalkan utang. Akibatnya, beban untuk pemulihan ekonomi sangat besar dan ditanggung oleh generasinya berikutnya.

"Padahal Menteri Keuangan maupun presiden sering dinasihati agar lakukan realokasi anggaran yang signifikan, misalnya stop dulu proyek infrastruktur dan bubarkan kementerian lembaga yang buat gemuk birokrasi. Sayangnya saran-saran tadi menguap begitu saja. Kalau hanya andalkan utang, tentu ini berisiko bagi fiscal sustainability dalam jangka panjang," demikian Bhima.

Baru-baru ini, Menteri Sri Mulyani kembali dianugerahi sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia Timur-Pasifik atau Finance Minister of the Year for East Asia Pacific 2020 oleh Majalah Global Markets. Penghargaan ini diberikan karena Sri Mulyani dianggap berhasil menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya