Berita

Vaksin Covid-19/Net

Kesehatan

Seorang Sukarelawan Alami Gejala Misterius, Johnson&Johnson Setop Uji Klinis Vaksin Covid-19

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 10:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Produsen obat-obatan Amerika Serikat (AS), Johnson&Johnson telah menghentikan uji klinis vaksin virus corona baru yang tengah dikembangkannya.

Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh Johnson&Johnson pada Senin (12/10), penghentian dilakukan karena adanya seorang sukarelawan yang mengalami gejala yang tidak dapat dijelaskan.

"Kami telah menghentikan sementara pemberian dosis lebih lanjut di semua uji klinis kandidat vaksin Covid-19, termasuk uji coba ENSEMBLE Fase 3, karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta studi," kutip CNN.

"Mengikuti pedoman, penyakit peserta sedang ditinjau dan dievaluasi oleh Dewan Pemantau Keamanan Data (DSMB) independen serta dokter klinis dan keselamatan internal kami," sambung perusahaan.

Dalam pernyataan tersebut, tidak jelas apakah sukarelawan tersebut mendapatkan pengobatan yang sebenarnya atau plasebo.

"Kami harus menghormati privasi peserta ini. Kami juga mempelajari lebih lanjut tentang penyakit peserta ini, dan penting untuk mengetahui semua fakta sebelum kami membagikan informasi tambahan," tambah Johnson&Johnson.

Johnson&Johnson diketahui mengumumkan uji coba fase 3 pada 23 September. Uji coba sendiri dilakukan pada 60 ribu sukarelawan di berbagai negara, termasuk AS, Brasil, dan Meksiko.

Dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Univeristas Brown, Dr. Ashish Jha mengatakan, penghentian atau jeda uji klinis adalah hal yang lumrah dilakukan dan sudah diprediksi.

"Jeda studi, di mana perekrutan dan pemberian dosis dihentikan oleh sponsor studi, merupakan komponen standar dari protokol uji klinis," kata Jha.

"Kita ingin vaksin itu aman dan kita harus membiarkan prosesnya berjalan. Itu akan memakan waktu cukup lama. Menurut saya, perusahaan bertindak secara bertanggung jawab dan berhenti saat diperlukan," tambahnya.

Vaksin Johnson&Johnson adalah satu dari enam vaksin Covid-19 yang tengah diuji di AS, dan satu dari empat vaksin pada uji klinis fase 3.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya