Berita

Lampu-lampu pada perayaan Diwali/Net

Dunia

Jutaan PNS Di India Berbahagia, Pemerintah Beri Pinjaman 135 Dolar AS Jelang Perayaan Diwali

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 09:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah India mengumumkan bahwa jutaan pegawai negeri akan ditawari pinjaman dana sekitar 135 dolar AS per orang sebagai upaya untuk meningkatkan pengeluaran dan menyelamatkan ekonomi yang saat ini tengah dihancurkan oleh pandemi virus corona.

Tawaran itu datang beberapa hari setelah Bank Dunia mengatakan ekonomi akan berkontraksi hampir 10 persen tahun ini, dan bertepatan dengan perayaan Diwali bulan depan, salah satu festival keagamaan terpenting di negara itu.

Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan pegawai pemerintah federal juga akan diizinkan untuk membelanjakan sekitar 3,8 miliar dolar AS dari tunjangan perjalanan yang tidak terpakai - yang merupakan bagian dari gaji mereka - untuk barang dan jasa.

"Festival akan datang, dan kami ingin memberitahu Anda bahwa dalam enam bulan ke depan anda bisa menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang akan membantu keluarga Anda," kata Sitharaman dalam konferensi pers, seperti dikutip dari AFP, Senin (12/10).

Dengan skema pinjaman, pemerintah akan menghabiskan sekitar 80 miliar rupee atau setara dengan 1,1 miliar dolar AS untuk memberikan uang muka gaji sebesar 10.000 rupee (135 dolar AS) kepada pegawai pemerintah untuk dilunasi selama 10 bulan.

Sitharaman mengatakan rencana itu bertujuan mendorong orang India untuk menghabiskan sebagian dari tabungan mereka, sehingga akan menghasilkan sekitar 4,9 miliar dolar AS untuk perekonomian.

"Langkah-langkah itu akan mendorong pertumbuhan selama sisa tahun ini", kata Federasi Kamar Dagang dan Industri India menyusul pengumuman itu.

Pemerintah juga telah menyisihkan dana sebesar 1,6 miliar dolar AS untuk pinjaman 50 tahun kepada negara bagian untuk dibelanjakan pada pembangunan jalan, pertahanan dan infrastruktur lainnya pada Maret lalu.

"Langkah-langkah stimulasi tidak akan memicu inflasi atau menempatkan hutang publik pada jalur yang tidak berkelanjutan," kata Sitharaman.

India telah mengurangi penguncian virus corona secara nasional sejak Juni tetapi jutaan orang kini kehilangan pekerjaan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya