Berita

Prof. Teguh Prasetyo/Repro

Politik

DKPP: Penyelenggara Pemilu Harus Punya Pijakan Filsafat

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 09:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penyelenggara Pemilu yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 diminta untuk memiliki pijakan filsafat pemilu.

Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Prof. Teguh Prasetyo mengatakan, prinsip pemilu adalah profesional, berintegritas, tidak memihak, adil, bertanggung jawab dan juga bermartabat.

DKPP yang bertugas menangani pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, kata Teguh, harus menjaga dan mengingatkan KPU dan Bawaslu agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.

"DKPP menjaga, mengingatkan bagi saudara-saudara penyelenggara pemilu," ujar Teguh dalam acara Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu dengan Media (Ngetren Media) di Pekanbaru, Riau, Senin (12/10).

Gurubesar Hukum Pidana Universitas Pelita Harapan ini mengatakan, prinsip-prinsip pemilu tersebut dia rangkum dalam sebuah pemikiran yang disebut Filsafat Pemilu.

"Apa itu filsafat pemilu? Yaitu pijakan, landasan, supaya kita berkontestasi tapi tetap negara utuh," ungkapnya.

Untuk menciptakan pemilu yang demokratis dan bisa mensejahterakan masyarakat, Teguh berharap kepada KPU dan Bawaslu untuk menanamkan pijakan filsafat pemilu tersebut.

"Penyelenggara pemilu harus punya pijakan filsafat tadi. Filsafatnya nilai agama, nilai kemanusiaan, persatuan, visioner dan kesejahteraan. Kita meletakkan fondasi filsafat pemilu untuk pilkada bermartabat," ucapnya.

"Yaitu pilkada yang menjujung nilai-nilai ajaran agama, anti politik uang, anti hoaks, menjujung tinggi kejujuran, menjujung tinggi tanggung jawab, profesionalisme, ini namanya martabat. Jadi martabat itu memberi penghargaan yang tertinggi," demikian Teguh Prasetyo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya