Berita

Adian Napitupulu di Mapolda Metro Jaya/Ist

Nusantara

Kunjungi Polda Metro, Adian Napitupulu Sesalkan Kekerasan Terhadap Wartawan

JUMAT, 09 OKTOBER 2020 | 17:27 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menyambangi Mapolda Metro Jaya untuk melihat demonstran yang ditangkap oleh Polda Metro jaya saat aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. 1.192 orang diamankan salah satunya merupakan seorang wartawan.

"Bahwa tugas saya memastikan bahwa semua proses penahanan, penangkapan, interogasi dan sebagainya harus seusai dengan prosedur hukum," kata Adian di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10).

Kemudian, sambung politisi asal PDIP itu, semua orang yang ditahan harus mendapatkan pendampingan hukum. Adian menekankan, polisi juga harus bisa memastikan semua orang yang ditangkap terbebas dari penularan Covid-19.

"Jadi saya ikut melihat proses rapidnya satu persatu segala macam untuk memastikan jangan sampai ada satu orang yang kena Covid lalu semuanya yang ketangkap tertular," tandasnya.

Mantan aktivis mahasiswa 1998 itu mengecam penangkapan dan tindak kekerasan aparat Kepolisian terhadap wartawan yang meliput aksi demontrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Ia menegaskan, kejadian ini jangan sampai terulang.

"Menurut saya hal-hal seperti ini berikutnya tidak boleh terulang," tekannya.

Jika kemudian terbukti aparat Kepolisian melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan, maka dirinya menyarankan untuk membawanya ke proses hukum melalui prapreadilan.

"Kalau kemudian misalnya terbukti ada unsur kekerasan dan sebagainya bisa saja dipraperadilankan, banyak cara. Tapi menurut saya itu proses nanti ya tergantung temen-temen apakah harus dilanjutkan dan sebagainya," pungkas Adian.

Seperti diketahui, wartawan Merahputih.com atas nama Ponco Sulaksono, ditangkap aparat Kepolisian saat tengah melakukan tugas jurnalistik di tengah aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Gambir, Jakarta Pusat yang hingga kini masih ditahan.
Fotografer suara.com, Peter Rotti,  Thohirin dari cnnindonesia.com juga mendapat tindak kekerasan aparat. Peter Rotti diketahui tengah melakukan peliputan di daerah Thamrin. Ia merekam tindakan polisi yang diduga mengeroyok demonstrasi.

Sehingga, seorang polisi yang diduga Brimob menghampiri dan meminta kamera Peter. Peter pun menolak, dan polisi tersebut lantas merampas kamera Peter.

Peter juga mendapatkan perlakukan kekerasan, seperti dipukul, ditendang oleh gerombolan Brimob. Kamera Peter pun dikembalikan, namun kartu memori penyimpanan gambar diambil oleh Brimob tersebut








Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya