Berita

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/Net

Politik

Walk Out Demokrat Membuat Peluang AHY Gabung Kabinet Semakin Tipis

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 11:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono digadang-gadang akan diangkat menjadi menteri kabinet kalau Presiden Joko Widodo benar-benar melakukan perombakan kebinet pada Oktober ini.

Namun, karena sikap Demokrat yang keras menolak omnibus law RUU Cipta Kerja yang sudah sah menjadi UU, peluang AHY masuk kabinet semakin tipis.

Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, tidak masalah AHY tidak jadi menteri di era pemerintahan Jokowi, apalagi usianya masih muda.

"Dia masih memiliki masa depan politik yang masih panjang," ujar Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/10).

Menurut Iwel Sastra, justru ini menjadi langkah awal bagi AHY dalam karir politiknya tidak hanya sekadar memiliki target bergabung dengan kabinet, tapi tentu harus ada lompatan yang lebih besar seperti menjadi pemimpin kabinet.

Demokrat menolak keras omnibus law RUU Cipta Kerja. Bahkan, dalam sidang paripurna pengesahan, Senin petang (5/10), semua anggota Fraksi Demokrat walk out dari ruang sidang.

Jelas Iwel Sastra, walk out Demokrat merupakan momentum yang pas bagi partai berlambang mercy dalam menentukan warna dan sikap terhadap langkah-langkah dan kebijakan pemerintah.

Ini juga merupakan langkah besar bagi AHY sebagai ketua umum partai. Bagaimana pun, keputusan Fraksi Demokrat pasti sudah mendapatkan restu dari ketua umumnya.

Selain itu, lanjut Iwel Sastra, kejadian ini merupakan langkah besar bagi AHY untuk menunjukkan perbedaan antara dia dengan ayahnya SBY, supaya tidak  selalu berada di bawah bayang-bayang sang ayah.

"Perbedaan yang dimaksud adalah Pak SBY pernah dicitrakan dalam pemberitaan media sebagai sosok yang peragu, tentu AHY jangan sampai juga mendapatkan kesan demikian. Meskipun demikian kehadiran SBY sebagai mentor politik AHY masih dibutuhkan," tuturnya.

Masih menurut Iwel Sastra, ketegasan sikap yang ditunjukan oleh Fraksi Demokrat dapat dibaca sebagai representasi keinginan dari ketua umumnya, AHY.

"Dari sikap ini dapat dibaca AHY tidak takut kehilangan posisi apapun termasuk untuk bergabung dengan kabinet. Berkoalisi dengan rakyat nilainya lebih besar dibandingkan duduk di kabinet," tutupnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya