Berita

Gibran Rakabuming Raka/Net

Publika

Sindroma Anak Kaisar "Tuan 92 Persen"

SENIN, 05 OKTOBER 2020 | 10:22 WIB

GIBRAN Rakabuming Raka merasa telah "booming" karena mendapat dukungan koalisi mayoritas partai politik. Bahkan partai politik baru tanpa malu-malu juga ikut nimbrung.

Dulu awalnya tidak terpikir untuk berkompetisi menjadi kepala daerah katanya, mungkin takut menyulitkan posisi sang ayah yang mengagendakan jabatan politik yang lebih meroket.

Situasi kini berbeda, telah muncul keinginan untuk menjadi walikota yang tentu mendapat dorongan atau dukungan penuh ayahanda.

Masyarakat melihat status Gibran sebagai "putera raja" menjadi modal politik terbesar.

Adapun modal kecilnya kompetensi dan pengalaman dan itu sangat minim. Jualan martabak pasti bukan modal sosial untuk meraih jabatan politik.

Mulai merasa "over confidence". Gibran berujar bahwa kemenangan sudah pasti, tetapi tidak mau 70 persen atau 80 persen harus mencapai 92 persen.

Sebenarnya target 110 persen juga boleh-boleh saja namun harus berdasarkan kalkulasi rasional untuk mencapainya.

Atau memang pesaing independennya itu adalah pasangan "abal-abal" sehingga dianggap enteng? Semacam shadow boxing. Atau mungkin sudah siap dengan kelicikan mark up otak atik suara KPU 29 menjadi 92?

Jadi teringat model kekaisaran Romawi atau Cina yang selemah apapun sang putera atau kerabat dapat dengan mudah menduduki kursi jabatan Kaisar.

Bukan soal dinastinya, tetapi idiotnya itu. Rakyat pun tidak bisa berbuat apa-apa memiliki Kaisar yang bukan saja "incompetent" tetapi abnormal.

Caligula dan Nero adalah contoh Kaisar yang gila kuasa. Kekuasaan adalah Tuhan.

Kejumawaan Gibran merupakan fenomena politik kolusif dan nepotisme. Bukan kompetisi obyektif dan fair. Apresiasi pada kapasitas kah sehingga Megawati Ketum PDIP dan Sandiaga Uno Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra akan ikut berderet berkampanye untuk Gibran?

Atau ini urusan dengan ayahnya yang Presiden? Adakah partai berkoalisi mendukung penuh itu berhubungan dengan budaya politik sandera, proteksi atau transaksi?

Olok-olok publik pada Gibran muncul soal pencitraan yang berfoto koko peci mengimami shalat berjamaah. Komentar netizen demi jabatan walikota siap menjadi kadrun. Like father like son.

Teringat kembali Novel "The Da Peci Code" karya Ben Sohib. Soal sengketa interpretasi pemakaian peci di keluarga marga al Gibran di Betawi. Peci pencitraan.

Mungkin bagi Gibran angka kemenangan 92 persen adalah hal yang "biasa saja" karena dirinya hanya orang yang "biasa saja" dididik oleh orang tua yang menganggap anak mantu besan maju pilkada itu "biasa saja".

Nepotismekah ? "biasa saja". Jika menjadi Walikota ternyata tidak becus dan korup maka itu juga "biasa saja". Biarlah kalau begitu masyarakat yang menghukuminya dan itu "biasa saja".

Selamat menikmati kampanye pilkada di era Covid-19 "tuan 92 persen". Kelak jika korban berjatuhan akibat pandemi Covid-19 meningkat maka hal itu adalah hal yang "biasa saja".

Memang bangsa sudah payah punya Presiden dan anak Presiden yang "biasa saja". 

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya