Berita

Petugas gabungan TNI-Polri menghalau sejumlah massa yang melakukan orasi saat acara tabur bunga yang digelar PPKN dan juga dihadiri mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata, Jakarta, Rabu 30 September 2020/Net

Publika

Tabur Bunga Purnawirawan

KAMIS, 01 OKTOBER 2020 | 09:59 WIB

KASUS kericuhan Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 30 September 2020 sore saat acara ziarah dan tabur bunga Purnawirawan TNI ini tidak mungkin tanpa disain.

Aksi demo yang "menolak" sudah dapat diduga sebagai buatan, bayaran, dan teror. Pantas jika aksi pelecehan seperti ini mendapat perlawanan.

Baik peserta aksi demo maupun pembuat aksi semestinya ditindak oleh aparat kepolisian tetapi selalu saja terkesan dibiarkan. Sehingga kening berkerut dengan seratus pertanyaan.


Pemerintah sedang bermainkah? Betapa kasar permainannya. Jika model seperti ini masuk kategori operasi intelijen, maka betapa tidak cerdiknya operasi itu.

Para purnawirawan TNI turun gunung melakukan aksi moral. Purnawirawan adalah hati dan cermin dari TNI aktif yang masih terikat oleh disiplin komando.

Fenomena kegelisahan ini semestinya ditangkap dengan sepenuh jiwa karena kondisi ini tidak biasa.

Selain ulama, santri, dan aktivis Islam, maka TNI adalah sasaran PKI. Kepekaan elemen ini cukup tinggi terhadap ancaman dan bahaya PKI dan komunisme.

Oleh karenanya agenda ziarah dan tabur bunga pada tanggal 30 September ini menjadi sinyal dari kepekaan tersebut. Pemerintahan Jokowi semestinya memahami perasaan "old soldiers" yang sedang mengunggah memori.

Ketika kasus laporan LBP atas M. Said Didu, maka dukungan purnawirawan TNI kepada MSD mengalir deras. Demikian juga saat Ruslan Buton ditangkap, dan terlebih lebih peradilan Kivlan Zen luar biasa ribuan purnawirawan diantaranya ratusan Pati memberi dukungan tertulis.

Fenomena turun gunung para purnawirawan TNI ini menjadi peristiwa politik yang menarik.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang bersedia menjadi salah satu Presidium KAMI adalah sebuah kejutan.

KAMI sebuah gerakan sangat kritis terhadap penyelenggaraan negara pimpinan Presiden Jokowi. Gatot tentu tidak sendirian ada banyak barisan purnawirawan di belakangnya.

Aksi purnawirawan di berbagai even tidak bisa dianggap lalu. Di samping wujud kekecewaan atas peran terlalu besar "angkatan" kepolisian dan pengecilan TNI pasca pemisahan, juga hal ini menjadi suara keras gerakan moral dan patriotisme.

Arah pengelolaan negara dinilai telah jauh melenceng. Melenceng jauh.

Purnawirawan adalah hati dan cermin dari TNI aktif yang masih terikat oleh disiplin komando.

Komando yang kadang dibelenggu oleh permainan politik.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya