Berita

Konflik bersenjata di Nagorno-Karabakh/Net

Dunia

Parlemen Armenia Ajak Dunia Kutuk Serangan Azerbaijan Dan Campur Tangan Turki Di Nagorno-Karabakh

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 08:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Agresi militer Azerbaijan terhadap Armenia sangat melanggar prinsip penyelesaian sengketa secara damai. Dengan begitu, parlemen Armenia mengutuk serangan bersenjata yang dilakukan pada Minggu pagi (27/9) itu.

Majelis Nasional Republik Armenia menyatakan tindakan militer-politik yang dilancarkan Azerbaijan, termasuk penargetan wilayah pemukiman warga sipil di Republik Artsakh atau Nagorno-Karabakh adalah ancaman yang nyata.

Sementara sesuai hukum internasional dan ajaran agama atau keyakinan mana pun, tindakan militer terhadap penduduk sipil, termasuk orangtua, anak-anak, dan wanita, dilarang.

Agresi yang terus-menerus, termasuk di Tavush pada Juli 2020 hingga retorika untuk mengusir orang Armenia dari Nagorno-Karabakh oleh Azerbaijan telah mengganggu keamanan seluruh wilayah.

"Oleh karena itu, semua operasi pertahanan diri yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Armenia ditujukan untuk menetralkan bahaya tersebut," demikian pernyataan majelis dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/9).

Dalam hal ini, majelis menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan aktif guna menahan agresi Azerbaijan, serta campur tangan Turki dalam konflik Nagorno-Karabakh yang semakin merusak stabilisasi kawasan dan dunia.

"Kami mendesak mitra internasional kami untuk dengan tegas mengutuk agresi otoriter Azerbaijan melawan Artsakh yang demokratis, serta menyerukan kepada komunitas internasional untuk membuat perbedaan antara kebencian dan kemanusiaan," seru majelis.

Lebih lanjut, majelis menegaskan, Armenia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai melalui mekanisme OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa) Minsk Group yang telah dibentuk sejak 1992.

"Pada saat yang sama, sebagai penjamin keamanan Republik Artsakh, Armenia tidak akan ragu untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi keamanan orang-orang Armenia Artsakh, serta ekspresi keinginan untuk menentukan nasib sendiri," tekan majelis.

Pada akhir pekan, bentrokan antara pasukan Armenia dan Azerbaijan di sepanjang garis Nagorno-Karabakh meletus, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan karena membahayakan nyawa warga sipil.

Dimuat The Washington Post, korban jiwa dalam insiden tersebut mencapai 200 orang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya