Berita

Kawanan hiu/Net

Dunia

Shark Allies: Butuh 500 Ribu Hiu Untuk Hasilkan Vaksin Covid-19

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 14:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak kurang lebih 500 ribu hiu kemungkinan dibunuh untuk memproduksi vaksin virus corona baru atau SARS-CoV-2.

Dilaporkan oleh Sky News, minyak alami bernama squalene merupakan bahan untuk memproduksi beberapa kandidat vaksin karena dapat meningkatkan evektivitas dan menciptakan respons kekebalan yang lebih kuat.

Sementara itu, squalene sendiri salah satunya ditemukan dalam hati hiu. Dibutuhkan sekitar 3.000 hiu untuk menghasilkan satu ton squalene.

Perusahaan farmasi Inggris, GlaxoSmithKline menggunakan squalene dari hiu dalam vaksin flu. Perusahaan itu berencana memproduksi satu miliar dosis squalene untuk penggunaan potensial dalam vaksin virus corona pada Mei.

Menurut kelompok pelindung hiu di California, Shark Allies, sekitar 250 ribu hiu perlu dibunuh untuk menghasilkan satu dosis vaksin yang mengandung minyak untuk semua orang di dunia. Jika dua dosis diperlukan, jumlahnya akan meningkat menjadi 500 ribu.

Untuk menghindari ancaman populasi hiu, para ilmuwan saat ini sedang menguji alternatif untuk squalene, yaitu versi sintetis yang dihasilkan dari tebu yang difermentasi.

"Memanen sesuatu dari hewan liar tidak akan pernah berkelanjutan, terutama jika itu adalah predator puncak yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar," ujar pendiri dan direktur eksekutif Shark Allies, Stefanie Brendl.

"Ada begitu banyak yang tidak diketahui tentang seberapa besar dan berapa lama pandemi ini akan berlangsung, lalu berapa banyak versinya yang harus kami lalui, sehingga jika kami terus menggunakan hiu, jumlah hiu yang diambil untuk produk ini bisa sangat tinggi, tahun demi tahun," sambungnya.

Setiap tahun, sekitar tiga juta hiu dibunuh untuk menghasilkan squalene. Saat ini permintaan akan minyak tersebut semakin mengancam species hiu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya