Berita

Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam webinar Infobank/RMOL

Bisnis

Visi Sistem Pembayaran 2025, Bank Indonesia Terus Kembangkan Open Banking

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 10:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Di tengah transaksi keuangan yang menurun karena pandemi Covid-19, perkembangan open banking terus dilakukan dengan cepat.

Kebutuhan akan open banking muncul ketika preferensi masyarakat terhadap transaksi perbankan, ekonomi, dan keuangan mulai berubah ke arah digital.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut, terjadi peningkatan transaksi, pelayanan, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan digital banking hingga mencapai 37,8 persen.

"Demikian juga penggunaan uang elektronik itu meningkat 65 persen. Di tengah penggunaan ATM, kartu debet, kartu debit yang menurun 18,9 persen," sambungnya dalam webinar Infobank bertajuk "Traditional Banks Vs Challenger Banks in the Era of Open Banking" pada Selasa (29/9).

Kondisi tersebut, menurut Perry merupakan bukti bahwa digitalisasi perlu dilakukan untuk mengubah model bisnis. Bank Indonesia (BI) sendiri telah mempersiapkan hal tersebut dari jauh-jauh hari, sebelum adanya pandemi Covid-19 yang semakin mempercepat proses digitalisasi.

Perry mengurai, sejak Mei 2019, BI telah meluncurkan blueprint sistem pembayaran 2025.

Di dalam bluprint tersebut dijelaskan bagaimana persiapan BI untuk menghadapi digitalisasi dengan mempersiapkan open banking, interlink, QR code, hingga cloud policy.

"Pertama kami melakukan digitalisasi sistem pembayaran untuk mengintegrasikan ekonomi keuangan digital. Kami juga membangun infrastruktur pembayaran yang dilakukan secara end to end process," terangnya.

Setelah itu, BI mendorong bank-bank untuk melakukan open banking. Di mana Perry menyebut, bank-bank harus melakukan digitalisasi jika tidak ingin tergantikan oleh fintech.

Kemudian BI juga melakukan interlink antara digital banking dan fintech melalui application programming interface (API).

"Digital banking dan fintech memiliki segmen yang berbeda-beda. Tapi keduanya harus disambungkan untuk memberikan pelayanan berbagai transaksi keuangan, pembayaran. Masing-masing memiliki keunggulan," tambahnya.

Peran startup juga penting. Di mana Perry menuturkan, startup didorong untuk melakukan inovasi sehingga mamacu proses digitalisasi.

Selanjutnya, adalah menyambungkan pembayaran domestik dengan luar negeri dengan mengedepankan kepentingan nasional.

Sejauh ini, proses ini telah mengalami berbagai kemajuan. Salah satunya dengan dibuatnya QR Indonesian Standard (QRIS).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya