Berita

Janji Joko Widodo untuk mengatasi macet dan banjir di Jakarta setelah jadi presiden masih ditunggu warga ibukota/Net

Politik

Menagih Janji Jokowi Atasi Banjir Dan Macet Di Ibukota

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 09:32 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pada 29 September 2012, DKI Jakarta secara resmi memiliki gubernur dan wakil gubernur baru. Setelah KPUD DKI menetapkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI periode 2012-2017.

Pada saat itu, Jokowi dan Ahok berhasil mengalahkan petahana, Fauzi Bowo dan pasangannya Nachrowi Ramli melalui dua putaran. Jokowi-Ahok meraih 53,82 persen suara, berbanding 46,17 persen yang diraih Fauzi-Nachrowi.

Mewarisi kota yang dilewati banyak sungai dan posisi beberapa wilayah yang lebih rendah dari permukaan laut, Jokowi dituntut bisa mengurangi bahkan menghilangkan banjir dari Jakarta.

Namun nyatanya hal tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Sebab banjir masih saja terjadi di ibukota. Bahkan dengan durasi yang lebih lama.

Akan tetapi, pada 2014, Jokowi justru loncat dari kursi Gubernur DKI menjadi orang nomor satu di Indonesia, usai memenangkan Pilpres bersama Muhammad Jusuf Kalla melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Yang menarik, saat masih menjabat Gubernur DKI dan memastikan diri ikut Pilpres 2014, Jokowi pernah mengatakan kalau masalah kemacetan dan banjir di Jakarta akan lebih mudah teratasi jika dia menjadi presiden.

Alasannya, seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama.

Jokowi menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan bisa menanggulangi kemacetan dan banjir tanpa bantuan pemerintah daerah penyangga.

Karena salah satu sumber penyebab terjadinya dua masalah klasik di Jakarta tersebut juga berasal dari daerah-daerah penyangganya.

"Seharusnya lebih mudah (mengatasi kemacetan), karena kebijakan transportasi itu harusnya tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Itu seperti halnya dengan masalah banjir. Banjir tidak hanya masalah Jakarta karena 90 persen air yang menggenangi Jakarta itu justru berasal dari atas (Bogor). Semua pengelolaan 13 sungai besar yang ada di Jakarta juga semuanya kewenangan pemerintah pusat," papar Jokowi di Balaikota Jakarta, kala itu.

Kini setelah menjadi Presiden, langkah apa yang sudah dilakukan Jokowi untuk mengatasi banjir dan kemacetan Ibukota?

Meski sudah memasuki periode kedua pemerintahannya, persoalan banjir dan macet masih menjadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan Jokowi.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Prabowo Akui Kapan Pun Siap Berkomunikasi dengan Megawati

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:57

Gandeng Polisi Thailand, Bareskrim Terus Cari Keberadaan Fredy Pratama

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:50

DPRK Banda Aceh Usulkan Rancangan Qanun Kemudahan Penanaman Modal

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:41

Pertamina Berikan Langkah Nyata Kelola Keberlangsungan Air

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:26

Sempat Disembunyikan, KPK Berhasil Temukan Mobil Pajero Sport Dakar Milik SYL

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:23

Seoharto Diusulkan Pahlawan, Sejarawan Khawatir Masyarakat Lupa Akan Cita-cita Reformasi

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:16

Sejarawan Sebut Jokowi Hapus Cita-cita Reformasi yang Dibangun Sejak 1998

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:07

Makin Sibuk, Prabowo Semakin Teliti Memanajemen Waktu

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:57

JK: Rekonsiliasi Tak Harus Gabung Prabowo-Gibran

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:51

Aripay Tambunan: Pemilu jadi Brutal Karena Mengedepankan Uang

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:41

Selengkapnya