Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh/Net

Dunia

Jubir Khatibzadeh: Tidak Pernah Ada Negosiasi Iran-AS, Ribuan Kali Pertanyaan Itu Akan Tetap Sama Jawabannya!

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 06:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Iran menyangkal laporan yang mengatakan bahwa negara itu diam-diam telah bernegosiasi dengan pejabat Amerika Serikat di Oman. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, pada Senin menegaskan bahwa Iran tidak akan bernegosiasi dengan AS kecuali menerima kondisi Republik Islam.

"Belum ada negosiasi, dan tidak ada, dan tidak akan ada negosiasi," tegas Khatibzadeh, membantah bahwa Teheran dan Washington telah duduk untuk pembicaraan di Oman seperti laporan media Kuwait Al-Jaridah.

Khatibzadeh juga menanggapi pertanyaan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa AS berusaha membuat kesepakatan dengan Iran tetapi Iran ingin menunggu sampai setelah pemilihan.

"Baru-baru ini, saya ditanyai pertanyaan yang sama dengan yang Trump katakan: 'setelah pemilu, saya akan membuat kesepakatan dengan Iran dalam setengah hari'," keluh Khatibzadeh, dalam konferensi pers mingguan, seperti dikutip dari Iran Press, Senin (28/9).

"Dia (Trump) perlu menjelaskan apakah dia akan membuat kesepakatan dengan Iran dalam setengah hari atau pada dasarnya dia akan lebih keras." lanjutnya.

Khatibzadeh menilai, Trump tidak memiliki pemahaman yang tepat tentang sifat hubungan internasional dari hubungan Iran-AS. Tampaknya penasihatnya juga tidak seharusnya memahami apa yang telah terjadi.

“Setelah dia melalui semua tahapan ini, mungkin dia akan menemukan tempat untuk dirinya sendiri di sudut ruang JCPOA. Untuk saat ini, kami tidak memiliki hal lain untuk dikatakan, dan biarkan mereka mengatakan apa pun yang menurut mereka dapat membantu mereka dalam pemilihan,” ujar Khatibzadeh, telak.

“Sikap Republik Islam Iran tegas, tegas, dan jelas. Kami telah berulang kali mengungkapkannya. Kalau ditanya ribuan kali lebih banyak, jawaban kita akan sama,” kata Khatibzadeh.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya