Berita

Satyo Purwanto/Net

Politik

Satyo Purwanto: Pengibaran Bendera Setengah Tiang Untuk Peringati G30S/PKI Enggak Relevan

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 13:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Seruan untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sangat tidak relevan jika dilakukan untuk peringatan G30S/PKI.

Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi seruan dari Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo.

"Pengibaran bendera setengah tiang sebenarnya tidak bisa sembarangan, pengibaran bendera setengah tiang diatur dalam Pasal 12 UU 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan," ujar Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/9).


Karena kata Satyo, filosofi bendera setengah tiang bagi banyak negara di dunia, dianggap sebagai simbol duka, kehilangan, disertai dengan rasa hormat, atau bahkan kesedihan yang mendalam.

"Misalnya lantaran terjadinya tragedi hebat," kata Satyo.

Dengan demikian, mantan Sekjen jaringan aktivis Pro Demokrasi (Prodem) ini menilai bahwa tidak relevan jika pengibaran bendera merah putih setengah berkaitan dengan peringatan G30S/PKI.

"Pengibaran bendera setengah tiang untuk peringatan G30S/PKI untuk saat ini jadi nggak relevan, peristiwa pahit itu tetap menjadi ingatan bangsa Indonesia dengan memperingati hari kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober," pungkas Satyo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya