Berita

Presiden RI Joko Widodo/Rep

Politik

Jokowi: Mini Lock Down Yang Berulang Lebih Efektif

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 10:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penanganan pandemi Covid-19 di 497 kabupaten/kota terdampak di 34 provinsi di Indonesia diminta Presiden Joko Widodo untuk dilakukan secara parsial.

Pasalnya, Kepala Negara memandang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak lebih efektif ketimbang strategi intervensi berbasis lokal.

"Mini lock down (PSBB lokal) yang berulang itu akan lebih efektif," ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang digelar virtual, Senin (28/9).


Lebih lanjut, mantan Walikota Solo ini menekankan agar Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bisa memerintahkan kepala daerah menerapkan lock down mini tersebut.

"Ini perlu saya sampaikan lagi kepada komite, bahwa intervensi berbasis lokal ini agar disampaikan kepada provinsi, kabupaten, kota. Artinya pembatasan berskala mikro, baik ditingkat desa, tingkat kampung, tingkat RW, tingkat RT, atau di kantor atau di pondok pesantren, saya kira itu lebih efektif," tuturnya.

"Jangan sampai kita generalisir satu kota atau satu kabupaten atau apalagi satu provinsi, ini akan merugikan banyak orang," demikian Joko Widodo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya