Berita

Presiden China Xi Jinping/Net

Dunia

Bantah Tudingan Miring Soal Uighur, Presiden Xi Jinping: Kebahagiaan Dan Keamanan Warga Di Xinjiang Terus Meningkat

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 09:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa tingkat kebahagiaan di antara semua kelompok etnis di wilayah barat Xinjiang telah meningkat dan bahwa China berencana untuk terus mengajarkan penduduknya pandangan yang 'benar' tentang Tiongkok.

China berada telah di bawah pengawasan atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur dan klaim dugaan pelanggaran kerja paksa di Xinjiang, di mana PBB mengutip sebuah laporan kredibel yang mengatakan bahwa ada satu juta Muslim yang ditahan di kamp-kamp untuk dijadikan pekerja paksa.

Sementara itu China telah berulang kali membantah memperlakukan orang Uighur dengan buruk dengan mengatakan bahwa kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan yang diperlukan untuk mengatasi ekstremisme, mereka menyebut pasukan anti-China telah mencoreng kebijakan Xinjiang atas laporan tersebut.


"Rasa keuntungan, kebahagiaan, dan keamanan di antara orang-orang dari semua kelompok etnis (di Xinjiang) terus meningkat," kata Xi dalam konferensi Partai Komunis yang berkuasa di Xinjiang yang diadakan pada hari Jumat dan Sabtu, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (27/9).

Xi mengatakan bahwa penduduk Xinjiang perlu diberikan pendidikan pemahaman tentang bangsa China dan membimbing semua kelompok etnis dalam membangun perspektif yang benar tentang negara, sejarah dan kebangsaan.

“Praktik telah menunjukkan bahwa strategi partai untuk mengatur Xinjiang di era baru sepenuhnya benar dan itu harus menjadi pendekatan jangka panjang," katanya.

Pada bulan Juli, Washington menjatuhkan sanksi kepada pejabat China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang Uighur di bawah Global Magnitsky Act, yang memungkinkan pemerintah AS untuk menargetkan pelanggar hak asasi manusia dengan membekukan aset AS, melarang perjalanan AS, dan melarang orang Amerika berbisnis dengan mereka.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya