Berita

Miniatur bendera China dan Amerika Serikat/Net

Dunia

China: Sudah Cukup! AS Telah Menciptakan Banyak Masalah Bagi Dunia

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 09:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Serangkaian pertemuan tingkat tinggi Sidang Majelis Umum PBB diwarnai oleh pertikaian antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dalam pertemuan virtual Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Kamis (24/9) mengenai pemerintahan global, Dutabesar China Zhang Jun dan Dutabesar AS Kelly Craft saling bertukar kata-kata pedas.

Melalui pidatonya, Zhang menyoroti penyataan Presiden AS Donald Trump yang menyalahkan China atas pandemi Covid-19. Menurutnya, AS hanya ingin menutupi kesalahannya semata.

"Saya harus mengatakan, sudah cukup! Anda telah menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia," ujar Zhang, seperti dikutip AFP.

"AS memiliki hampir tujuh juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 200 ribu kematian saat ini. Dengan teknologi dan sistem medis paling canggih di dunia, mengapa AS ternyata memiliki kasus dan kematian yang paling banyak dikonfirmasi? Jika seseorang harus dimintai pertanggungjawaban, itu pasti beberapa politisi AS sendiri," sambungnya.

Menggunakan frasa yang sering diungkapkan oleh para pemimpin AS ke China, Zhang  mengatakan AS harus memahami bahwa kekuatan besar harus berperilaku seperti kekuatan besar.

Lebih lanjut, ia juga menyebut AS benar-benar terisolasi. Di mana pernyataan tersebut didukung dengan antusiasme timpalannya dari Rusia.

Sementara itu, Craft dalam sesi pertama menyampaikan kemarahannya pada pernyataan Zhang dan mengaku muak dengan pertemuan tersebut.

"Anda tahu, malu pada kalian masing-masing. Saya heran dan saya muak dengan isi diskusi hari ini," kata Craft.

"Saya sebenarnya sangat malu dengan Dewan ini. Anggota Dewan yang mengambil kesempatan ini untuk fokus pada dendam politik daripada masalah kritis yang ada. Ya ampun," tekannya.

Dalam pidatonya pada Selasa (22/9), Trump mengatakan China harus bertanggung jawab atas pandemi Covid-19 karena menyebarkan virus corona baru. Trump juga menggunakan sebutan virus China untuk virus corona yang memantik api perselisihan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya