Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta/Net

Dunia

Gunakan Perjanjian Pasar Bebas, AS Desak Kenya Dukung Israel Sepenuhnya

KAMIS, 24 SEPTEMBER 2020 | 10:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) terus membantu Israel menghimpun dukungan dari banyak negara, termasuk Kenya.

Meski sudah memiliki hubungan diplomatik, Kenya jarang membuat pernyataan publik mengenai dukungannya terhadap Israel atau Palestina. Alih-alih, di samping menyediakan Kedutaan Besar Israel di Nairobi, Kenya juga mengizinkan Palestina membuka kantor perwakilannya.

Dimuat Telesur pada Rabu (23/9), AS mendesak Kenya untuk mendukung secara penuh Israel. Caranya adalah dengan menawarkan Free Trade Agreement (FTA) atau perjanjian perdagangan bebas.

Di tengah perundingan FTA antara Washington dan Nairobi, AS dipandang tengah menjebak Kenya dalam konflik Israel-Palestina.

Dalam tawarannya, AS mengatakan, Kenya dapat melakukan FTA dengan Washington jika menolak kampanye Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) yang dilakukan oleh Liga Arab terhadap Israel.

Kesepakatan yang dilihat oleh surat kabar The East African itu menyebutkan FTA harus mencegah tindakan yang bermotif politik untuk memboikot, melepaskan atau memberi sanksi kepada Israel.

AS juga lebih lanjut menginginkan penghapusan hambatan non-tarif untuk Israel.

"Penghapusan hambatan non-tarif bermotif politik atas barang-barang Israel, jasa atau perdagangan lain yang diberlakukan di Israel dan penghapusan boikot asing yang disponsori negara, tidak berizin terhadap Israel, atau kepatuhan terhadap Boikot Israel," bunyi kesepakatan tersebut.

Namun koordinator Jaringan Pajak dan Pemerintahan Afrika Timur dan wakil presiden Masyarakat Hubungan Internasional Kenya, Leonard Wanyama mengatakan, kesepakatan tersebut akan melemahkan reputasi negara.

"Karena hubungan khusus Kenya dengan Israel dan pendekatan pragmatisnya dalam menangani ketegangan di Timur Tengah, tuntutan AS untuk konotasi politik semacam itu di USFTA akan melemahkan reputasi negara," ujarnya.

Saat ini, AS sedang gencar mengakhiri gerakan BDS terhadap Israel. Termasuk dengan menjadi mediator normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya