Berita

Anggota Komisi IX DPR Anas Thahir/Net

Politik

Anas Thahir: Wajar Kalau Masyarakat Khawatir Pilkada Digelar Di Masa Pandemi Covid-19

SELASA, 22 SEPTEMBER 2020 | 23:03 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kekhawatiran masyarakat pada kebijakan pemerintah tetap melaksanakan pilkada serentak 2020 pada 9 Desember adalah satu hal wajar.

Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir menilai, kekhawatiran masyarakat tidak lain karena potensi keramaian pada proses pilkada bisa menjadi klaster penyebaran Covid-19.

"Padahal pelaksanaan pilkada baru memasuki tahap pendaftaran pasangan calon. Bagaimana jika pilkada sudah sampai pada tahap masa kampanye dan seterusnya," ujar Anas Thahir kepada wartawan, Selasa (22/9).


Untuk menjawab kekawatiran masyarakat, kata Anas, pemerintah harus memastikan bahwa protokol kesehatan harus benar-benar bisa diterapkan dengan super disiplin.

"Penegakan aturan harus tegas dijalankan dengan pemberian sangsi berat kepada siapapun yang melakukan pelanggaran. Jika ini tidak dilakukan, kekawatiran akan terjadinya lonjakan korban Covid-19 yang mengerikan bisa benar-benar terjadi," jelasnya.

Lebih spesifik, Anas menyoroti soal mekanisme masa kampanye yang lumrahnya diisi dengan acara yang ramai orang. Menurutnya, perlu inovasi dari penyelenggara pemilu untuk menyesuaian kampanye dengan masa pandemi.

"Panitia penyenyelenggara pilkada dan peserta kontestasi juga harus ambil peran penting dengan kreatifitas pelaksanaan kampanye. Termasuk kampanye tanpa kerumunan massa di atas 50 orang misalnya. Sehingga kampanye bisa menjadi lebih berkuwalitas dan tetap sesuai protokol Covid-19," urainya.

Jika pendekatan persuasif masih tidak bisa membuat masyarakat disiplin pada protokol kesehatan. Legislator PPP ini meminta pemerintah terbitkan perppu untuk memberikan sanksi tegas bagi setiap pelanggaran protokol.

"Jika perlu pemerintah segera mengeluarkan perppu tentang pilkada serentak tahun 2020 yang mengatur penanganan hingga penindakan hukum pagi para pembandel protokol kesehatan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya