Berita

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian/Net

Politik

Istana Pastikan Jokowi Akan Pertimbangkan Usulan Muhammadiyah-NU Soal Penundaan Pilkada

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 22:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan bakal mendengar dan mempertimbangkan usulan penundaan Pilkada Serentak 2020 yang disampaikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) dan PP Muhammadiyah.

Sebab, kedua ormas bersejarah di Indonesia ini diyakini memiliki argumentasi yang kuat dengan dasar yang jelas.

Demikian disampaikan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian kepada wartawan, Senin (21/9).


"Pasti (dipertimbangkan), mereka kan punya argumentasi yang kuat, punya dasar yang kuat kenapa perlu ditunda. Saya kira apalagi seperti ormas besar seperti Muhammadiyah dan PBNU, pemerintah akan sangat memperhatikan," ujar Donny.

Pemerintah, kata Donny, selalu menampung semua masukan dari berbagai pihak terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Apalagi, dari dua ormas sekaliber PBNU dan PP Muhammadiyah. Terlebih, pemerintah sehingga saat ini belum memutuskan apakah Pilkada 2020 tetap digelar sesuai jadwal atau akan ditunda terlebih dahulu.

"Tentu saja semuanya harus didengar dan dipertimbangkan. Tapi Insyaallah tidak dalam waktu lama lagi akan diputuskan akan ditunda atau tidak dengan masing-masing konsekuensi," ujar Donny.

Donny menyatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak awal memiliki tiga opsi terkait waktu penundaan Pilkada akibat pandemi Covid-19, yakni akhir tahun ini, 2021, dan 2022. Karena itu, tidak menutup kemungkinan Pilkada kembali ditunda apabila kasus Covid-19 terus bertambah dan mengkhawatirkan.

Meskipun, Mendagri dan DPR sudah sepakat pemungutan suara digelar pada 9 Desember tahun ini dengan mengesahkan Perppu 2/2020 menjadi UU.

"Ya tentu saja opsi berikutnya bisa diambil, bisa tahun depan, bisa tahun depan lagi. Jadi, jangan dibilang pemerintah ingin tahun ini, karena tiga opsi itu sudah disampaikan oleh KPU," tutur Donny.

Donny menegaskan, jika memang nantinya pemerintah dan DPR sepakat menunda Pilkada, dipastikan akan ada payung hukum terbaru untuk mengatur hal tersebut.

"Tapi kan harus diputuskan dulu, tahun ini atau tahun depan atau tahun depan lagi. Ini kan kita tunggu dulu keputusannya," demikian Donny.

Sebelumnya, PBNU dan PP Muhammadiyah meminta agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 ditunda. Hal ini lantaran pandemi Covid-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan kasus yang signifikan.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menilai, dengan adanya pandemi Covid-19, prioritas utama kebijakan negara dan pemerintah seharusnya diorientasikan pada pengentasan krisis kesehatan.

Atas dasar itu, PBNU meminta supaya anggaran Pilkada dialokasikan bagi penanganan krisis kesehatan dan penguatan jaring pengaman sosial.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti meminta pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di masa pandemi Covid-19 ditunda. Penundaan tersebut tidak lain didasarkan pada aspek kemanusiaan di masa pandemi Covid-19.

Bagi PP Muhammadiyah, keselamatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 merupakan hal yang paling utama. Terlebih, hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 di tanah air masih terus bertambah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya