Berita

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron/Net

Dunia

Usai Beri Ancaman Sanksi, Emmanuel Macron Ajak Erdogan Kembali Ke Meja Perundingan

MINGGU, 20 SEPTEMBER 2020 | 13:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setelah serangkaian perang kata dan ancaman sanksi, Presiden Prancis Emmanuel Mcron mengajak Turki untuk kembali ke meja perundingan membahas konflik di Mediterania Timur yang tengah memanas.

Melalui cuitan dalam bahasa Turki, Macron mengajak Turki untuk menyelesaikan masalah di Mediterania Timur dengan damai dan itikad baik.

"Di Ajaccio, kami mengirim pesan yang jelas ke Turki. Mari kita buka kembali dialog yang bertanggung jawab, dengan itikad baik, tanpa kenaifan," cuit Macron, seperti dikutip Sputnik, Minggu (20/9).

"Seruan ini sekarang juga muncul dari Parlemen Eropa. Tampaknya telah didengar. Mari kita lanjutkan," tambahnya.

Ajakan Macron sendiri datang di tengah ancaman sanksi yang ia serukan bersama dengan pemimpin Uni Eropa lainnya untuk melawan Ankara.

Pekan lalu, tujuh anggota Uni Eropa Mediterania, termasuk Prancis dan Yunani, menekankan bahwa mereka siap untuk memberikan sanksi kepada Ankara jika tidak melanjutkan dialog dan melanjutkan aktivitas eksplorasi gas yang diduga sepihak di wilayah yang disengketakan.

Sementara itu, pada Jumat (18/9), Ankara menuding Prancis dan kawan-kawan Uni Eropanya lah yang telah menghambat penyelesaian masalah di Mediterania Timur, di mana Turki dan Yunani mengklaim hak eksplorasi energi di wilayah yang sama.

Berbicara kepada Channel 4 News dalam sebuah wawancara eksklusif, Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan, meski Macron berusaha keras untuk mengambil peran sebagai "Napoleon", ia tidak cukup kuat untuk peran tersebut.

Akar bahkan mengatakan, Macron hanya berusaha untuk menutupi masalah domestiknya dengan menjadi bagian perantara di wilayah yang diperebutkan, yaitu Laut Aegea.

Lebih lanjut, ia menekankan, Turki akan menjaga hak dan kepentingannya di sekitar 2.000 kilometer garis pantai di perairan regional.

Terkait Uni Eropa, Akar menuturkan, blok tersebut tidak memiliki otoritas untuk mengubah aturan atau menarik perbatasan di Mediterania Timur.

Ketegangan baru-baru ini di Mediterania Timur terjadi ketika Turki mengirimkan kapal ekplorasinya ke wilayah yang diklaim Yunani sebagai zona ekonomi eksklusif mereka.

Beberapa waktu terakhir, keikutsertaan Prancis menambah pelik konflik di Mediterania Timur. Khususnya ketika Macron dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saling bertukar kata-kata tajam.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Diungkap Roy Suryo, Fufufafa Rajin Akses Situs Porno Lokal dan Mancanegara

Senin, 16 September 2024 | 07:44

UPDATE

Pemindahan IKN Diklaim Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan

Kamis, 26 September 2024 | 23:57

Astrid Nadya Kembali Terpilih sebagai Presiden OIC Youth Indonesia

Kamis, 26 September 2024 | 23:44

Kapolri Dorong Korlantas Terus Berinovasi

Kamis, 26 September 2024 | 23:21

Pasangan RIDO Bakal Berdayakan Pensiunan ASN untuk Menghijaukan Jakarta

Kamis, 26 September 2024 | 22:47

Peserta Pilgub Sumut Agar Adu Gagasan, Bukan ‘Gas-Gasan’

Kamis, 26 September 2024 | 22:21

Punya Empat Lawan, Elektabilitas Agung-Markarius Sudah di Atas 50 Persen

Kamis, 26 September 2024 | 22:20

KPK Cekal 3 Tersangka Suap IUP Kaltim

Kamis, 26 September 2024 | 22:07

Kejati Sumut Tahan 5 Tersangka Dugaan Korupsi PT Angkasa Pura II Kuala Namu

Kamis, 26 September 2024 | 21:55

Lewat Hilirisasi, Jokowi Dinilai Sukses Jaga Stabilitas Ekonomi

Kamis, 26 September 2024 | 21:46

Pernah Tempati Asrama Muhammadiyah, Aktivis Ciputat Ini Kini Dilantik jadi Anggota DPRD Labura

Kamis, 26 September 2024 | 21:44

Selengkapnya