Berita

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto/Net

Politik

Benar, Prabowo Perlu Kepastian Hukum Terkait Pelanggar HAM Supaya Tidak Dipolitisasi Lagi

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 | 13:36 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kepastian hukum yang menyatakan Prabowo Subianto bersih alias tidak terlibat pelanggaran HAM dalam kerusuhan 1998 yang berbau SARA dinilai penting.

Kepastian hukum bagi Ketua Umum Partai Gerindra itu, agar tidak ada lagi politisasi isu Prabowo pelanggar HAM jika seandainya dia mencalonkan kembali sebagai calon presiden.

"Ini penting agar Prabowo tidak dipolitisasi lagi sebagai pelanggar HAM saat nyapres di 2024 nanti," kata Direktur Eksekutif Kajian Politik (KPN), Adib Miftahul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/9).

Selain itu, dengan adanya kepastian hukum isu tersebut tidak lagi menjadi komoditas politik yang cenderung melemahkan sekaligus membuhuh karakter Prabowo secara pribadi.

"Jika semua clear, Prabowo tidak terlibat penculikan, maka ini justru menjadi keuntungan pribadi bagi figur seorang Prabowo," ujarnya.

Lebih jauh Adib berpendapat, jika kepastian hukum terkait hal tersebut telah didapatkan, peluang Menteri Pertahanan itu mencalonkan kembali sebagai presiden pada gelaran pilpres mendatang berpeluang besar.

"Secara komunikasi Prabowo sudah nyetel dengan Jokowi, apalagi peran-peran Prabowo yang cukup sentral misalnya ngurus ketahanan pangan," papar Adib.

"Itukan sebetulnya kode-kode yang diberikan Jokowi," tambahnya mengakhiri.

Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menyarankan pentingnya Gerindra segera mempersiapkan matang-matang pencolonan kembali Prabowo pada Pilpres 2024.

Salah satunya yang terpenting adalah memastikan secara hukum Prabowo tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998.

Menurut Arief, kekalahan Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019 disebabkan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu yang kerap dikaitkan dengan sosok mantan Danjen Kopassus itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya