Berita

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani/Net

Politik

Tanggapi Klaim Sepihak Malaysia, Komisi I Dorong Pemerintah Tingkatkan Kehadiran Di Ambalat

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 | 12:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Polemik batas teritorial Pulau Ambalat yang diklaim oleh negara tetangga, Malaysia telah dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Penegasan ini disampaikan langsung anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (17/9).

"Hal ini juga sudah diangkat dalam rapat kerja dengan Kemenlu," ujar Christina Aryani.


Christina mengurai bahwa polemik ini berkaitan dengan klaim Malaysia yang menerbitkan Buku Putih Pertahanan pada akhir 2019. Isinya terdapat peta yang menampilkan Laut Ambalat sebagai bagian teritorial mereka.

"Kita perlu meluruskan, buku putih ini klaim sepihak Malaysia, kita bisa saja mengeluarkan buku serupa dan mengklaim wilayah Indonesia mengikuti luas wilayah hasil ekspansi Majapahit dulu. Tapi itu kan ngawur," tegasnya.

Untuk mengklaim suatu wilayah baik pulau, laut, dan lain-lain, kata Christina, harus berdasarkan landasan hukum hingga penguasaan teritori yang jelas. 

Kendati demikian, politisi muda Partai Golkar ini menyatakan bahwa Indonesia tetap harus belajar dari kasus Sipadan dan Ligitan sebagaimana pernyataan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang mengakui kepemilikan Sipadan dan Ligitan oleh Malaysia.

"Tapi kami belajar dari kasus Sipadan dan Ligitan, sehingga mendorong Pemerintah untuk senantiasa meningkatkan kehadiran (presence) negara dan warganya di wilayah-wilayah terluar Indonesia," tuturnya.

"Ini menjadi salah satu tantangan sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau yang sangat banyak. Tapi saya yakin pemerintah cukup paham soal ini," demikian Christina Aryani.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya