Berita

Ekonom senior Dr. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Ketika Kaum Intelektual Membenarkan Ketidakadilan, Kemiskinan Struktural Akan Meningkat

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 | 11:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah negara demokrasi harus bisa menerima kritikan. Kaum intelektual mesti terdepan mengingatkan pemerintah soal ketidakadialan.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Dr. Rizal Ramli memberikan kalimat pengingat kepada bangsa Indonesia yang menganut sistem demokratis.

Melalui akun Twitter-nya, Kamis (17/9), ekonom senior ini mengunggah foto kutipannya untuk menyentil pemerintah.


"Di dalam rezim neo-otoritarian, ketika para intelektual membenarkan penipuan dan ketidakadilan, serta media mainstream menjadi megafon dari status quo, ketimpangan ekonomi dan kemiskinan struktural akan meningkat," unggahnya.

Beberapa waktu terakhir muncul berbagai pandangan yang menyatakan Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, berada dalam gaya baru otoritarianisme, di mana suatu kekuasaan politik tersentralisasi pada pemimpin.

Direktur Center for Media and Democracy LP3S, Wijayanto mengatakan, Indonesia sudah memenuhi empat indikator yang menyatakan suatu negara atau pemerintahan disebut sebagai otoriter.

Pertama adalah ketika Jokowi menginstruksikan kepala daerah hingga tentara untuk mengampanyekan kebijakan pemerintah untuk menangkal kebijakan palsu sebelum Pilpres 2019. Hal tersebut tidak sesuai dengan aturan demokrasi.

Selanjutnya adalah memberantas oposisi, di mana beberapa partai oposisi pada akhirnya masuk ke dalam pemerintahan sehingga terjadi ketimpangan antara oposisi dan koalisi.

Pandangan rezim otoriter pada pemerintahan menjadi kuat ketika parpol pendukung Jokowi berusaha mengamandemen UUD yang memungkinkan presiden menjabat tiga periode.

Selanjutnya, sejauh dua tahun terakhir, pemerintah mudah melakukan intervensi atas kebebasan akademik. Seperti ketika Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi mengimbau rektor agar tidak mengizinkan para mahasiswa dan dosennya untuk turun ke jalan melakukan aksi demo.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya