Berita

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie/Net

Politik

Luhut Sempat Blunder, Tidak Masuk Akal Jika Ditunjuk Jadi Garda Depan Penanganan Covid-19

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 | 10:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Langkah Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) tangani pandemi Covid-19 di 9 provinsi paling terdampak dinilai tidak masuk akal. 

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengingatkan bahwa Luhut sering blunder saat menanggapi wabah corona. Sehingga sulit dipercaya ada perintah khusus dari presiden agar yang bersangkutan jadi garda depan.

"Waktu lalu LBP sempat blunder lewat sejumlah pernyataannya. Terus Jokowi panggil? Bagi saya kurang masuk akal," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/9). 


Semestinya, kata Jerry, mantan Dansat Gultor Kopassus itu fokus dengan kinerja kementeriannya. Karena, persoalan Covid-19 sudah memiliki tim yang sudah terkoorinasi dengan seluruh pemerintah daerah terdampak di Indonesia. 

"Apalagi yang akan diurus Luhut. Kan sudah ada Erick Thohir, juga Ketua Komite Covid-19. Nah presiden mau berikan ke Luhut tupoksi untuk kendalikan Covid-19, apalagi?" tanyanya. 

Karena itu, Jerry memandang penanganan Covid-19 oleh pemerintah semakin kacau. Sebab menurutnya, jika Presiden hendak mencabut orang maka yang pantas adalah pakar epidemiologi atau pakar pandemi. 

"Tak perlu Luhut dilibatkan. Lagipula kenapa bukan wapres yang dilbatkan lewat saran dan masukan," ungkapnya. 

"Kalau mau libatkan panggilah mereka yang ahli pandemi. Mending panggil pakar UI Pandu Riono atau Amien Soebandrio pakar soal pandemi," demikian Jerry Massie. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya