Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

Politik

Dikeroyok Pemerintah Pusat? Anies Baswedan: Mengapa Selalu Aku Yang Mengalah

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 11:25 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menarik rem darurat dengan memperketat kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih menimbulkan perdebatan. 

Program Indonesia Lawyers Club (ILC) yang digelar TVOne semalam, Selasa (15/9) mengangkat tema “Gubernur Anies Akhirnya Menarik Rem Kompromi”. 

Sebelum diskusi dimulai, pembawa acara ILC, Karni Ilyas pun memberikan kata pengantarnya. 


Karni mengatakan, setelah Anies mengumumkan akan menarik rem darurat, seketika itu pula pemerintah pusat langsung bereaksi.

Hal itu lantaran pengumuman Anies dikhawatirkan menumbangkan perekonomian Indonesia, sebab 60 persen ekonomi nasional berada di Jakarta. 

Menurut Karni ilyas, meski PSBB ketat dilakukan tapi tetap ada sejumlah kompromi. Di antaranya tetap mengizinkan pusat perbelanjaan dibuka dan beberapa sektor lainnya. 

Namun sayangnya, dalam diskusi yang digelar Selasa malam (15/9) itu, perwakilan dari pemerintah pusat tidak hadir. Sementara Anies didatangkan secara virtual.

"Selamat malam Pak Gubernur. Sudah dengar pengantar dari saya. Kalau suara di luar katanya Pak Gubernur dikeroyok. Gimana ceritanya," tanya Karni Ilyas saat menghubungi Anies.

"Lebih seru bang kalau dikeroyok," jawab Anies disertai tawa. 

"Saya dengar tadi, termasuk lagu dari grup Seventeen. Mengapa selalu aku yang mengalah," sambung Anies dengan senyum khasnya menirukan lirik lagu grup band tersebut.

Menurutnya, sejak 4 Juni lalu, ketika mulai menerapkan kebijakan PSBB   transisi, opsi rem darurat tersebut sudah disampaikan. 

Maka ketika kebijakan tersebut benar-benar diterapkan, sesungguhnya bukanlah suatu hal yang mendadak dan tidak dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.

"Demi keselamatan warga Jakarta. Jadi memang dari awal saya sudah sampaikan bahwa ada opsi rem darurat,"jelas Anies.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya