Berita

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kerap berbeda pandangan dengan pemerintah pusat dalam sejumlah permasalahan di ibukota/Net

Politik

Selisih Paham Antara DKI Dan Pusat Tak Lepas Dari 'Dendam' Masa Lalu

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 10:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, Anies Baswedan bukan sekali dua kali berselisih paham dengan Pemerintah Pusat terkait kebijakan yang dikeluarkan.

Dalam pandangan pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran, ada sejumlah faktor yang membuat elite pemerintahan pusat kerap berbeda sikap dalam menyikapi berbagai persoalan di ibukota.

"Pertama karena ada ‘dendam’ masa lalu, yakni masa ketika Anies berkompetisi dengan Ahok dalam Pilkada DKI yang lalu," ujar Andi Yusran saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/9).


Menurut Andi, umumnya elite yang berkuasa saat ini banyak yang berada di kubu Ahok. Sehingga kemenangan Anies dalam kontestasi tersebut telah 'mencederai’ perasaan dan meruntuhkan ambisi elite seberang dalam menguasai politik ibukota.

Alasan berikutnya, lanjut Andi Yusran, lantaran Anies dipandang sebagai kompetitor terkuat yang dapat menggangu ambisi elite lain dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Dalam politik zero sum game, Anies sebagai kompetitor harus dimarjinalkan secara politik," terangnya.

Selanjutnya, dalam banyak kasus, Andi juga menilai respons dan kebijakan Anies terkadang lebih laju daripada pemerintah pusat.

Hal ini bisa mengganggu trust publik kepada pemerintah pusat atau elite politik. Sebaliknya, justru bisa mendongkrak empati publik kepada Anies.

"Kondisi ini membuat sebagian elite berkuasa merasa gerah dengan Anies," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya