Berita

Presiden RI Joko Widodo/Rep

Nusantara

Jokowi: Jangan Buru-buru Menutup Sebuah Wilayah, Utamakan Strategi Intervensi Berbasis Lokal

SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 | 13:06 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 selama sepekan terkahir, Presiden Joko Widodo memerintahkan pemerintah daerah untuk tidak terburu-buru menutup kegiatan sosial ekonomi masyarakatnya.

Pasalnya, Kepala Negara ingin penutupan, atau dalam hal ini penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) disesuaikan dengan gambaran data yang didapat dari lapangan.

"Perlu diingatkan kembali bahwa keputusan-keputusan dalam merespon menambah (nya) kasus di provinsi, kabupaten, maupun kota, diminta semuanya selalu melihat data sebaran," ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang 'Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional' secara virtual, Senin (14/9).


Oleh karena itu, mantan Walikota Solo ini memeberikan perintah kepada kepala daerah di 34 provinsi yang wilayahnya terdampak untuk menerapkan strategi intervensi berbasis lokal.

"Kemudian yang sudah berkali-kali saya sampaikan terapkan strategi intervensi berbasis lokal, strategi pembatasan berbasis lokal baik di tingkat RT, RW, desa, kampung. Sehingga penanganan lebih detail dan bisa lebih fokus karena dalam sebuah provinsi," ungkapnya.

Strategi intervensi berbasis lokal ini, lanjut Jokowi, bertujuan untuk membedakan penerapan kebijakan di suatu provinsi. Di mana, belum tentu seluruh kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat kelurahan atau desa masuk ke wilayah rawan penularan tinggi alias zona merah.

"Misalnya ada 20 kabupaten dan kota tidak semua berada di posisi merah, sehingga penanganannya jangan digeneralisir. Di satu kota juga tidak semua kecamatan, desa merah semua, ada yang (zona) hijau ada yang (zona) kuning. Strategi berbeda-beda," terangnya.

"Strategi intervensi berskala lokal penting sekali untuk dilakukan baik itu manajemen intervensi di skala lokal dan komunitas. Sehingga jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, kabupaten dan kalau kita bekerja berbasiskan data, langkah-langkah intervensinya itu bisa berjalan lebih efektif dan bisa segera menyelesaikan masalah-masalah di lapangan," demikian Joko Widodo menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya