Berita

Bendera Maroko/Net

Dunia

Setelah UEA Dan Bahrain, Israel Cari Jalan Demi Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Maroko

MINGGU, 13 SEPTEMBER 2020 | 10:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Keberhasilan Israel membangun hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain membuatnya semakin semangat untuk melakukan kesepakatan damai bersama negara-negara Arab lain.

Bulan lalu, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara Israel dan UEA, penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner mengungkap, ada dua negara Arab yang telah setuju untuk membuka langitnya dengan Israel. Mereka adalah Arab Saudi dan Bahrain.

Sebulan setelahnya, Rabu (9/9), Kushner mengumumkan pembukaan wilayah udara antara Israel dan Bahrain.

"Mereka setuju untuk membuka wilayah udara mereka tidak hanya untuk penerbangan dari Israel ke Uni Emirat Arab dan sebaliknya, tetapi untuk semua perjalanan ke arah timur," kata Kushner, merujuk pada Bahrain dan Arab Saudi.

Beberapa hari setelahnya, Jumat (11/9), Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa menyetujui kesepakatan damai dengan Israel.

Sementara, Arab Saudi telah menyatakan tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sebelum Tel Aviv mengembalikan wilayah Palestina sesuai Inisiatif Perdamaian Arab.

Setelah itu, pada Sabtu (12/9), The Jerusalem Post melaporkan, Israel akan melakukan penerbangan langsung ke Maroko sebagai langkah awal pemerintahan Trump untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Dengan adanya laporan tersebut, spekulasi Maroko akan menjadi negara selanjutnya yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel semakin mencuat.

Apalagi, pada 15 Agustus atau dua hari setelah pengumuman normalisasi hubungan Israel-UEA, The Times of Israel mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Maroko akan menjadi negara Arab berikutnya yang melakukan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv.

Maroko selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, namun memiliki hubungan pariwisata dan perdagangan. Selain itu, Yahudi Maroko adalah komunitas Yahudi terbesar kedua di Israel, setelah Yahudi Rusia.

Pekan depan, 15 September, Israel, UEA, dan Bahrain sendiri akan menandatangani kesepakatan damai di Gedung Putih, Amerika Serikat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya