Berita

Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Net

Dunia

Presiden Maduro Umumkan Penangkapan Seorang Marinir Yang Dicurigai Sebagai Mata-mata AS

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 10:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa pihak keamanan telah menangkap seorang yang dicurigai sebagai ‘mata-mata Amerika’ di dekat sebuah kilang Venezuela pada Jumat (11/99).

Penangkapan itu terjadi setelah pihak berwenang berhasil menggagalkan menggagalkan rencana untuk menyebabkan ledakan di kompleks minyak lainnya.

“Kemarin kami menangkap seorang mata-mata Amerika yang sedang memata-matai di negara bagian Falcon di kilang Amuay dan Cardon," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (12/9).

Menurut Maduro, individu tersebut adalah seorang tentara yang pernah bertugas sebagai marinir di pangkalan CIA di Irak dan ia ditangkap dengan senjata berat dan uang tunai dalam jumlah besar.

Penangkapan itu, katanya, terjadi setelah pihak berwenang pada Rabu menemukan dan membongkar sebuah rencana untuk menciptakan sebuah ledakan di kilang El Palito, yang paling dekat dengan Caracas -yang terletak di negara bagian Carabobo.

Namun, Maduro tidak mengatakan di mana orang itu kini ditahan.

Bulan lalu, dua mantan tentara AS, Luke Alexander Denman (34) dan Airan Berry (41) dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di Venezuela atas tuduhan termasuk terorisme, setelah gagal menyerbu negara Karibia Mei lalu.

Hanya beberapa jam sebelum pengumuman hari Jumat, pemerintah Venezuela mengatakan sedang membuat rencana darurat yang dimaksudkan untuk mengatur distribusi bahan bakar sehubungan dengan kekurangan bensin yang parah di negara itu, di mana orang-orang menunggu dalam antrean yang membentang sepanjang bermil-mil (kilometer) untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka.

Venezuela kini menderita kekurangan bahan bakar meskipun memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.

Industri minyak bumi adalah landasan ekonomi Venezuela seabad yang lalu, tetapi produksinya telah turun menjadi sebagian kecil dari yang awalnya  3,2 juta barel per hari.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya