Berita

Kapten Tim Thomas Indonesia, Hendra Setiawan/Repro

Olahraga

Takut Dan Sedih, Ini Kata Hendra Setiawan Soal Indonesia Mundur Dari Piala Thomas & Uber 2020

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 01:21 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kapten tim Thomas Indonesia, Hendra Setiawan buka suara mengenai keputusan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang memilih mundur dari ajang Thomas dan Uber Cup di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.

Hendra yang dijuluki The Daddies bersama Mohamad Ahsan ini menjelaskan, keputusan mundur bukan dilakukan tiba-tiba melainkan berdasarkan banyak pertimbangan.

"Bukan mendadak, itu kan memang harus daftar dulu. Sudah daftar, sambil lihat-lihat situasi kesininya gimana. Banyak pertimbangan akhirnya (memutuskan) batal," kata Hendra Setiawan di channel YouTube-nya, Jumat (11/9).

Ada risiko yang terlalu besar bila tim Thomas dan Uber nekat berangkat ke Denmark di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.

"Seandainya nyampe sana dites swab, positif (Covid-19), kan harus karantina 14 hari, percuma nyampe sana. Timnya satu positif, pincang kekuatannya," jelasnya.

Diakuinya, sudah ada pembahasan antara PBSI dan atlet sebelum memutuskan mundur. Dari hasil pembahasan, sebagian atlet merasa takut dengan ancaman Covid-19.

"Kalau dari pemain setengah-setengah, ada rasa takut tapi pengin main. Kalau sudah setengah-setengah gitu percuma. Hati dan pikiran enggak 100 persen, main juga enggak maksimal, apalagi Thomas Cup pertandingan besar yang butuh fokus," urai peraih emas Olimpiade tahun 2008 silam ini.

Meski mengaku sedih, pria kelahiran Pemalang, 36 tahun lalu itu masih berharap gelaran Thomas dan Uber 2020 bisa diundur tahun depan.

Sebab menurutnya, asosiasi bulutangkis dunia (BWF) sempat menyebut jika ada salah satu negara unggulan mundur, maka Thomas dan Uber Cup bisa igelar bulan Februari 2021. Indonesia sendiri menjadi negara unggulan bersama China, Jepang, dan Denmark.

"Cuman nanti enggak tahu lagi (keputusannya) bagaimana," tutup pemain ganda peringkat dua dunia ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya